Ia lantas menyebutkan bahwa perhitungan matematika itu ada asumsi yang dipakai.
"Atau akhir April, itu ada asumsinya. Kalau di Matematika itu sebetulnya kita tidak bisa langsung berbicara proyeksi atau prediksinya, jadi ada asumsi yang dipakai."
"Nah asumsi ini yang kadang suka tidak diperhatikan," ungkapnya.
Ia memprediksi separuh populasi Jakarta bisa terkena apabila asumsinya adalah masyarakat tidak merubah perilakunya.
Jika memang masyarakat masih tetap berinteraksi dan berkumpul seperti biasa maka skenario terburuk tersebut bisa saja terjadi.
Namun, jika masyarakat sudah mengubah perilakunya untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari interaksi, maka hasil yang didapat bisa berubah.
"Jadi misalkan saya asumsikan bahwa sejak awal Maret atau akhir Februari itu seandainya tidak ada perubahan perilaku, seseorang masih berinteraksi seperti biasa, terus masih berkumpul, jadi ini asumsi pentingnya."
"Seandainya asumsi ini tidak dipenuhi maka prediksi saya atau proyeksi yang saya buat itu tidak berlaku lagi," tuturnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ilmuan Matematika Terapan Hitung Skenario Terburuk Virus Corona: 50 Persen Populasi Jakarta Terkena