GridStar.ID - Perawat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, Muji Raharjo mengungkap kondisinya yang kini tengah berjuang menyembuhkan pasien Virus Corona.
Dilansir TribunWow, Muji Raharjo menyebut para perawat terpaksa harus memakai alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien.
Bahkan, sepulang dari RS, Muji mengaku dirinya harus mandi besar hingga benar-benar yakin tubuhnya bersih dari Virus Corona.
Pernyataan tersebut disampaikan Muji Raharjo melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (25/03).
Pada kesempatan itu, mulanya Muji mengeluhkan soal lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil tes kesehatan pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona.
"Hasil lab yang diperiksakan ini juga lama hasilnya, jadi kami kemudian pasti melakukan pemakaian APD yang lengkap pada pasien-pasien yang memang dicurigai sebagai PDP," ujar Muji.
Ia menjelaskan, perawat harus tetap memakai ADP lengkap meski pasien yang dirawat belum dinyatakan positif Corona.
"Betul, jadi apalagi rumah sakit kami yang awalnya memang belum didesain sebagai ruang isolasi," ujarnya.
"Jadi kami tetap bagaimana lagi, kami harus tetap memakainya walaupun seperti mandi sauna,"
Menurut Muji, hal itu dilakukan para perawat sebagai upaya melindungi diri dari paparan virus dengan nama lain Covid-19 itu.
Bahkan, Muji mengaku dirinya harus mandi besar sepulang dari rumah sakit.
"Kami pastikan kalau pulang harus mandi besar, dari keramas, mandi pakai sabun, semuanya supaya kami aman," imbuhnya.
Melansir Tribunnews, Muji mengungkap kekhawatiran pihak keluarga yang harus merelakannya merawat pasien Corona.
"Ya kalau deg-degan ya iya karena ini kebetulan istri juga seorang radiografer, ada di rumah sakit," kata Muji.
"Menangani yang sama, foto pada pasien PDP,"
Demi keselamatan, ia dan sang istri bahkan sampai mengungsikan buah hati ke rumah nenek.
Hal itu dilakukan demi menghindarkan sang anak dari paparan Virus Corona.
"Untuk keamanan kami, biar kami tenang, keluarga juga tenang, ini anak-anak terpaksa kami pindahkan ke rumah nenek," ucap Muji menceritakan kondisi keluarganya. (*)