Follow Us

5 Tahun Mengabdi Tangani Penyakit Khusus Isolasi, Ini Sosok Perawat Wita Tamala yang Jaga Pasien Corona, Selalu Dapat Pesan Khusus dari Keluarga hingga Curhat dengan Pasien

Tiur Kartikawati Renata Sari - Minggu, 15 Maret 2020 | 22:00
5 Tahun Mengabdi Tangani Penyakit Khusus Isolasi, Ini Sosok Perawat Wita Tamala yang Jaga Pasien Corona, Selalu Dapat Pesan Khusus dari Keluarga hingga Curhat dengan Pasien
Kolase Kompas.com/Dean Pahrevi - iStock

5 Tahun Mengabdi Tangani Penyakit Khusus Isolasi, Ini Sosok Perawat Wita Tamala yang Jaga Pasien Corona, Selalu Dapat Pesan Khusus dari Keluarga hingga Curhat dengan Pasien

GridStar.ID - Kasus wabah virus corona kini ditetapkan sebagai bencana nasional oleh pemerintah.

Terhitung sejak Minggu, (15/03) ada 117 kasus posituf covid-19 di sejumlah kota.

Namun, di balik ketakutan ini, tersimpan harapan dari sosok perawat berhati mulia, Wita Tamala.

Baca Juga: Sudah Dinyatakan Negatif pada 3 Maret Lalu, Pasien Meninggal Dunia yang Dirawat di RS Dr Hafiz Cianjur Ternyata Positif Virus Corona, Pihak Rumah Sakit Buka Suara

Sudah 5 tahun mengabdi sebagai perawat khusus pasien isolasi tak membuatnya gentar menjaga pasien virus corona.

Bekerja di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Wita merawat sekitar 16 pasien isolasi.

Wita mengaku tetap memiliki rasa takut dalam hatinya, namun sirna saat menolong pasien.

Baca Juga: Kondisi Badannya Tidak Ada Keluhan Panas dan Batuk, Pasien Anak Positif Corona di Yogyakarta Sempat Jalan-Jalan di Depok, Sri Sultan Hamengkubuwono X: Mohon Doanya Agar Segera Sembuh

"Kalau dari saya sih teman-teman semua ada rasa takut tapi kembali lagi kita kan seorang perawat yang merawat pasien jadi semua itu kita lakukan dengan rasa senang dan tenang," kata Wita di RSUP Persahabatan seperti dilansir dari Kompas.com.

Ada sejumlah aturan kerja ketat sebelum Wita bertugas yang juga membantunya merasa aman dan terlindungi.

"Masuk ke ruang isolasi ke pasiennya sebelum itu kita harus memakai APD dulu sesuai prosedur kita pakai dari masker dulu terus kacamata. Habis itu kita pakai jubah kaos kaki, pakai sepatu boot nah baru kita ke pasien. Dan ke ruangan pasien itu kita juga harus menyapa dan memperkenalkan diri. Sebelum memegang pasien kita juga harus cuci tangan dulu," bebernya.

Source : kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest