Follow Us

Anak-anak Lebih Jarang Terinfeksi Virus Corona Daripada Orang Dewasa, Penemuan Ini Buat Ilmuwan Bingung! Kenapa?

Hinggar - Rabu, 25 Maret 2020 | 11:20
Children wearing face masks cross a road during a Lunar New Year of the Rat public holiday in Hong Kong on January 27, 2020, as a preventative measure following a coronavirus outbreak which began in the Chinese city of Wuhan. (Photo by Anthony WALLACE / AFP) (Photo by ANTHONY WALLACE/AFP via Getty I
AFP

Children wearing face masks cross a road during a Lunar New Year of the Rat public holiday in Hong Kong on January 27, 2020, as a preventative measure following a coronavirus outbreak which began in the Chinese city of Wuhan. (Photo by Anthony WALLACE / AFP) (Photo by ANTHONY WALLACE/AFP via Getty I

Baca Juga: Mantan Istri Caesar YKS, Indadari Suspect Corona, Perempuan Bercadar Ini Semprot Pesantren Pakai Disinfektan, Niat Hati Beli Alat Tes Covid-19 Tapi Harganya Bikin Bola Mata Keluar!

Diketahui kelompok usia 10-19 tahun terdiri dari satu persen infeksi dan satu kematian.

Anak di bawah 10 tahun mencapai kurang dari satu persen tanpa kematian.

"Kami masih berusaha untuk menutupi kekurangan kasus di antara mereka yang berusia di bawah 20," kata Cecile Viboud, seorang ahli epidemiologi di Pusat Internasional Nasional Institut Kesehatan AS Fogarty, kepada AFP dalam sebuah wawancara.

Baca Juga: Hanya 2 Pasien Tak Selamat, Taiwan Tekan Angka Pandemi Corona dengan Gotong-royong Pemerintah dan Warga, Sampai Produksi 10 Ribu Masker per Hari!

Mengejutkan bahwa infeksi pada orang-orang yang sangat muda sangat rendah, padahal anak-anak dinilai menjadi yang paling terpukul oleh hampir semua infeksi pernapasan, apakah virus atau bakteri.

David Fisman, seorang ahli epidemiologi di Universitas Toronto, juga bingung dengan kondisi tersebut.

"Ini penting, mungkin anak-anak tidak diuji karena mereka memiliki gejala ringan," katanya.

Baca Juga: Covid-19 Disebut Kejadian Luar Biasa Bagi Dunia, Ini Tuntunan Doa Agar Terhindar dari Berbagai Wabah Termasuk Virus Corona

Penjelasan lain yang mungkin adalah bahwa anak-anak di China keluar dari sekolah untuk liburan tahun baru di bulan ketika virus mulai menyebar secara luas pada bulan Januari.

"Tetapi anak-anak kecil masih tinggal di rumah di mana mereka dapat terinfeksi oleh orang tua mereka," kata Viboud.

Hal ini juga terjadi pada infeksi SARS yang sempat merebak beberapa tahun yang lalu.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

Latest