Tambah Daftar Pekerja Asing, di Tengah Pandemi Covid-19 150 TKA China Baru Masuk ke Kepulauan Riau untuk Garap Proyek PLTU

Minggu, 04 Oktober 2020 | 16:30
Sosok.ID

Tambah Daftar Pekerja Asing, di Tengah Pandemi Covid-19 150 TKA China Baru Masuk ke Kepulauan Riau untuk Garap Proyek PLTU

GridStar.ID - Baru-baru ini 150 TKA asal China tiba di Kepulauan Riau.

Kedatangan TKA ini diperuntukan bagi PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Seperti apa keperluan pekerjaan TKA selama di Indonesia?

Baca Juga: Negaranya disebut Jadi Biang Keladi Pandemi Covid-19 hingga Buat Indonesia Kelimpungan, Tiba-tiba 450 TKA China Datang di Bintan untuk Bekerja

Dilansir dari Antara, Sabtu (3/10/2020), Mereka tiba di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kota Tanjungpinang, dengan menggunakan pesawat Qinqdao Airlines, sekitar pukul 14.30 WIB, Jumat.

Sejumlah petugas medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjung Pinang berpakaian lengkap alat pelindung diri (APD) siaga menyambut kedatangan para TKA tersebut.

Satu per satu TKA yang turun dari pesawat diperiksa suhu tubuh, diwajibkan mengisi e-Hac, menjalani tes cepat, dan menunjukkan hasil tes usap dengan hasil negatif dari negara asal.

Baca Juga: Bakal Datang Awal Juli Nanti, Pemerintah Klaim 500 TKA China Bantu Pekerja Lokal: Jangan Dianggap Merugikan, Justru Menguntungkan Kita!

"Protokol kesehatan di pintu masuk negara tetap diperketat guna mengantisipasi penyebaran Covid-19," ujar Kepala KKP Tanjungpinang, Agus Jamaluddin.

Selanjutnya, para TKA tersebut naik bus menuju PT BAI, sesampainya di sana mereka akan menjalani karantina mandiri selama 14 hari di wisma milik perusahaan, baru kemudian diperbolehkan beraktivitas.

"Selama karantina mandiri, kami tetap mengawasi kesehatan mereka," tutur Agus.

Baca Juga: Awalnya Tolak Keras, Kini Gubernur Sulawesi Tenggara Izinkan 500 TKA China Masuk Jadi Pekerja di Konawe: Kita Tidak Boleh Bertentangan dengan Pemerintah Pusat

Terpisah, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepri, Abdul Bar, menyatakan pekerja asing tersebut merupakan tenaga ahli yang dikontrak sekitar enam bulan hingga setahun untuk menyelesaikan proyek konstruksi di PT BAI.

"PT BAI turut melibatkan tenaga kerja lokal untuk mengerjakan proyek tersebut," ucap dia.

Keberadaan TKA memang dibutuhkan oleh PT BAI mengingat ada beberapa produk, misalnya peralatan mesin yang dibeli dari China, sehingga dalam pengoperasiannya memerlukan tenaga ahli.

Baca Juga: Belum Usai Wabah Corona di Indonesia, Pemerintah Bakal Nekat Datangkan 500 TKA dari China, Gubernur dan DPRD Pertanyakan Kebijakan Pemerintah Pusat hingga Siap Menentang Keras: Saya Pimpin Langsung Aksi Jika Dipaksa Datang!

Namun, seiring berjalan waktu diharapkan dapat diambil alih pekerja lokal.

"Bukan berarti tenaga kerja lokal tidak mampu, hanya saja TKA ini lebih paham. Nah, ilmunya itu bisa diserap pekerja supaya ke depan bisa dikerjakan sendiri tanpa keterlibatan mereka lagi," jelasnya.

Pihaknya pun menjamin TKA tersebut sudah memenuhi persyaratan bekerja di Bintan karena telah mengantongi izin Rencana Penggunaan TKA (RPTKA) dari Kementerian Tenaga Kerja.

Baca Juga: Jokowi Izinkan 500 TKA China Datang di Tengah Pandemi Covid-19, Gubernur Sulawesi Tenggara Tak Tinggal Diam: Aneh, Tenaga Kerja Lokal Kita Rumahkan Lalu TKA Didatangkan dari Luar...

"Kalau menyangkut perizinan itu wewenang pusat, tugas kami hanya melakukan pengawasan, misalnya pendataan rutin terkait keberadaan TKA China ini," tutur dia.

Berdasarkan data dari PT BAI, sudah sekitar 500 TKA asal China.

Sedangkan untuk pekerja lokal ada sekitar 3 ribu orang, baik dari Bintan maupun daerah lainnya di Indonesia.

Baca Juga: Kabar Baik! China Pastikan Produksi 1 Miliar Vaksin Covid-19 di Tahun 2021, Berakhirnya Pandemi Semakin Dekat

PT BAI masih fokus membangun berbagai infrastruktur untuk pembangunan smelter (pemurnian batu bauksit) dan PLTU dengan nilai investasi sekitar Rp 20 triliun dan menyerap 20 ribu tenaga kerja.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Santoni menegaskan ratusan tenaga kerja asing asal China tidak menetap di perusahaan itu melainkan kembali ke negaranya setelah menyelesaikan sejumlah proyek.

"Ada sekitar 800 orang TKA asal China yang bekerja di-PT BAI sekarang. Mereka secara bertahap akan pulang ke China setelah menyelesaikan pekerjaannya," ujar Santoni di Tanjungpinang.

Baca Juga: Erick Thohir Tengah Uji Coba Vaksin Virus Covid-19 Asal China di Bandung, Menko Airlangga: Lebih Murah Buatan Inggris

Ia menjelaskan PT BAI membutuhkan tenaga ahli dari China untuk mengerjakan banyak proyek strategis di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang Bintan.

Proyek berskala besar yang akan dikelola PT BAI yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan pabrik pemurnian mineral bauksit (smelter).

Perusahaan itu juga menyediakan infrastruktur fisik berupa bangunan, jalan, pelabuhan dan sarana air bersih.

Baca Juga: Erick Thohir Tengah Uji Coba Vaksin Virus Covid-19 Asal China di Bandung, Menko Airlangga: Lebih Murah Buatan Inggris

Keahlian yang dimiliki ratusan TKA asal China dibutuhkan untuk membangun sistem PLTU dan smelter.

"Mereka bukan pekerja biasa, melainkan memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan perusahaan," kata dia.

Ratusan TKA yang bekerja di perusahaan dengan status penanaman modal asing itu berangsur-angsur akan kembali ke negaranya pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Ilmuwan Hongkong yang Jadi Buronan Pemerintah China Buktikan Virus Corona Sesungguhnya Buatan Manusia, Begini Pengakuannya!

Namun PT BAI akan mendatangkan kembali TKA lainnya dengan keahlian operasional produksi.

PT BAI menargetkan PLTU mulai beroperasi Desember 2020, sementara smelter pada Januari 2021.

"Saat ini beroperasi dan produksi, kami membutuhkan ratusan TKA asal China lagi. Mereka juga bekerja sementara waktu sampai kegiatan tersebut berjalan lancar," tuturnya.

Baca Juga: Kualitas Masker yang Dikirim Sangat Baik, Kim Jong Un Curiga Barang Itu Berasal dari Korea Selatan Hingga Pilih Kembalikan ke China

Santoni mengemukakan PT BAI berencana menanamkan modal hingga Rp 20 triliun. Investasi yang sudah terealisasi mencapai Rp 12 triliun.

"Tenaga kerja lokal yang sudah terserap sekitar 3 ribu orang," ucap dia.

Ia berharap regulasi terkait investasi PT BAI mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

"Kami berharap aturan-aturan investasi maupun yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dipermudah pemerintah," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bertambah Lagi, 150 TKA China Kembali Masuk Bintan Kepri"

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya