GridStar.ID-Media massa kembali digegerkan dengan sosok pembunuh berdarah dingin, Isabella Guzman.
Kejahatannya 7 silam kini justru tak menggiringnya menuju penjara.
Gadis yang kini telah berusia 25 tahun ini belakangan viral setelah terlihat mengumbar senyum ceria saat persidangan berlangsung.
Melansir SuryaMalang.com, sosok Isabella Guzman juga dijuluki sebagai psikopat cantik lantaran sudah membunuh ibu kandungnya secara brutal.
Isabella Guzman diketahui tega menusuk wajah ibu kandungnya sebanyak 79 kali hingga akhirnya meregang nyawa.
Tak menunjukkan ekspresi menyesal meski telah membunuh ibu kandungnya, Isabella Guzman malah bagikan ekspresi bahagia.
Tak tampak penyesalan di wajah gadis berusia 25 tahun itu.
Video persidangan kasus Isabella Gusman pun viral di media sosial.
Penikaman yang dilakukan oleh Isabella Guzman terhadap sang ibu ini terjadi pada 23 Agustus 2013 silam.
Kala itu Isabella Guzman baru berusia 18 tahun.
Peristiwa keji ini terjadi di Colorado, Amerika Serikat.
Menikam sang ibu hingga tewas tapi tak tampak menyesal, Isabella Guzman mendadak viral.
Berikut deretan fakta hingga alasan Isabella Guzman tega tusuk ibu kandungnya hingga 79 kali.
1. Konflik dengan sang ibu
Sebelum membunuh, Isabella Guzman ternyata mengalami konflik dengan ibunya sendiri.
Konflik bermula ketika snag ibu memutuskan untuk menikah lagi.
Ibunda Isabella Guzman, Yun-Mi Hoy, diketahui menikah lagi dengan seorang pria bernama Ryan Hoy.
Ryan Hoy jugalah yang membeberkan bahwa Isabella Guzman sempat cekcok dengan sang ibu.
Tak hanya itu, Isabella Guzman juga disebut kerap bertengkar dengan ibunya sendiri.
2. Kirim e-mail berisi ancaman
Sebelum menghabisi nyawa sang ibu, Isabella Guzman diketahui sempat mengirimkan e-mail.
E-mail tersebut ia kirimkan kepada ibunya sendiri.
Ryan Hoy yang juga mengetahui hal ini mengatakan bahwa kala itu Yun-Mi Hoy sendirilah yang menunjukkan e-mail dari Isabella Guzman.
E-mail dari Isabella Guzman yang ia kirimkan pada sang ibu berisikan kalimat 'anda akan membayar'.
Merasa terancam dengan aksi anaknya sendiri yang mengirim e-mail tersebut, Yun-Mi Hoy pun akhirnya memanggil polisi.
Polisi juga membenarkan bahwa konflik memang tengah menghampiri keluarga Isabella Guzman.
Kendati demikian, polisi menyebut bahwa permasalahan tersebut sudah diselesaikan.
3. Kronologi kejadian
Ryan Hoy sempat memberitahukan pada pihak berwenang bahwa Isabella Guzman pergi ke kamar tidurnya setelah polisi pergi.
Isabella Guzman bahkan tetap di sana sepanjang malam.
Sedangkan sang ibu kala itu telah kembali bekerja.
Sekitar pukul 21.30, Yun-M Hoy kembali ke rumah dan langsung menuju ke atas untuk mandi.
Tak berselang lama, Ryan Hoy mengaku mendengar suara dentuman dari lantai atas.
Ia juga mengaku mendengar suara sang istri yang terus memanggil namanya.
Kepada polisi, Ryan Hoy menuturkan bahwa Isabella Guzman sempat menghalanginya untuk masuk.
Ketika Ryan Hoy mencoba membuka pintu, Isabella Guzman justru mendorongnya dengan punggung agar tetap tertutup.
Ia juga melihat darah mulai mengucur dari bawah pintu kamar mandi.
Khawatir dengan sang istri, Ryan Hoy langsung menelepon 911 dan menceritakan apa yang ia lihat.
Kepada polisi, Ryan Hoy juga melaporkan bahwa ia melihat Isabella Guzman sudah berdiri di ambang pintu kamar mandi sambil memegang pisau saat ia kembali ke atas.
4. Kondisi mengenaskan
Tak hanya melihat Isabella Guzman berdiri di ambang pintu, Ryan Hoy juga menyaksikan sang istri terbaring di lantai kamar mandi.
Kala itu kondisi Yun-Mi Hoy dalam keadaan berlumuran darah dengan tongkat baseball tergeletak di samping tubuhnya.
Selang dua jam, polisi tiba di kediaman Yun-Mi Hoy.
Mereka menemukan tubuh Yun-Mi Hoy tergeletak di lantai kamar mandi dengan luka robek dan tusukan yang cukup banyak.
Yun-Mi Hoy dinyatakan meninggal di tempat kejadian pada pukul 22.28.
5. Isabella Guzman ditangkap 16 jam kemudian
Setelah membunuh sang ibu, Isabella Guzman kabur ke sebuah minimarket di dekat rumah.
Di sana Isabella Guzman membersihkan diri.
Ia juga sempat berbohong pada petugas minimarket.
Isabella Guzman mengaku telah diperkosa.
Ia kemudian meminta izin untuk mencuci rambutnya di wastafel dan mengganti pakaian.
Mengaku telah diperkosa, Isabella Guzman justru meminta petugas minimarket untuk tak menelepon polisi.
Ia juga menolak diantarkan pulang.
Isabella Guzman akhirnya diringkus polisi selang 16 jam semenjak ditetapkan sebagai buronan.
Saat melakukan pembunuhan, Isabella Guzman baru berusia 18 tahun.
Kini ia dikethui sudah berusia 25 tahun.
6. Tak dipenjara
Pada sidang pengadilan, Isabella Guzman justru dinyatakan tak bersalah.
Putusan ini berdasarkan tinjaukan hakim berdasarkan hasil evaluasi mental Isabella Guzman.
Padahal gadis berusia 25 tahun ini terbukti telah menikam dan memukuli sang ibu dengan tongkat baseball.
Namun Isabella Guzman dinyatakan tak bersalah dan tak dipenjara dengan alasan gangguan jiwa.
7. Dikirim ke rumah sakit jiwa
Tak dipenjara, Isabella Guzman justru dikirim ke Rumah Sakit Pemerntah di Pueblo.
Isabella Guzman dikirim ke rumah sakit untuk menjalani perawatan kejiawaan.
Menurut keterangan dokter yang merawatnya, dr Richard Pounds, Isabella Guzman didignosa mengalami paranoia schizophrenia.
"Dia sering menatap ke ruang hampa, lalu bicara dengan seseorang yang tidak terlihat, dan dia tertawa sendiri," kata dr Richard.
Dikutip dari laman denver.cbslocal.com, dokter yang menangani Isabella Guzman turut memberikan kesaksian.
Dokter bersaksi bahwa Isabella Guzman tidak percaya bahwa ibu sebenarnya adalah ibu kandung yang telah ia bunuh.
Selama ini Isabella Guzman berdelusi bahwa ibu kandungnya merupakan sosok wanita bernama Cecela.
Bahkan ia juga meyakini bahwa sang ibu perlu dibunuh untuk menyelamatkan dunia.
“Kami menghukum orang yang membuat keputusan untuk melakukan kesalahan ketika mereka tahu lebih baik dan mereka bisa melakukan sesuatu yang berbeda.
Dan dalam kasus khusus ini saya yakin, berdasarkan bukti yang saya lihat dan informasi yang telah disajikan di pengadilan, bahwa wanita ini tidak tahu benar dan salah dan dia tidak bisa bertindak berbeda dari yang dia lakukan, mengingat signifikansi skizofrenia dan delusi paranoid, halusinasi visual yang dapat didengar yang dia alami.
Saya yakin akan hal itu dan saya merasa demi keadilan saya harus mengambil langkah-langkah ini,” kata George Brauchler, Jaksa Wilayah, Distrik Yudisial ke-18.
George Brauchler mengatakan Isabella Guzman akan tetap di sana sampai dia tidak lagi menjadi ancaman bagi komunitas atau dirinya sendiri.
Isabella Guzman juga kemungkinan besar akan berada di rumah sakit jiwa selama sisa hidupnya. (*)