Pantas Tak Masuk Rekening, Ternyata Inilah Tiga Penyebab Belum Cairnya Gaji Rp 1,2 Juta Karyawan dari BPJS Ketenagakerjaan!

Minggu, 30 Agustus 2020 | 12:02
hai.grid.id

GridStar.ID – Pemerintah telah menyalurkan bantuan subsidi gaji yang dijanjikan.

Bantuan subsidi gaji disalurkan pada Kamis (27/08) lalu.

Meski begitu, kabarnya banyak karyawan yang belum mendapatkan subsidi gaji.

Baca Juga: Sebelum Terlambat, Lengkapi Dulu Syarat Pegawai Swasta Penerima Bansos Rp600 Ribu per Bulan dari Pemerintah, Mudak kok!

Menteri KetenagakerjaanIda Fauziyahmengatakan tahap awal pencairan bantuan subsidi gaji baru menyasar 2,5 juta pekerja.

"Ini (BLT BPJS/ bantuan BPJS) dilaksanakan melalui bank penyalur yang terhimpun dalam Himbara (bank BUMN) dan akan ditransfer langsung ke masing-masing rekening pekerja," kataIda Fauziyahdikutip dari Kompas.com.

Penyaluran bantuan subsidi gaji karyawan tahap pertama dilakukan melalui transfer dari 4 bank BUMN atau Himbara ke rekening penerima.

Baca Juga: Kabar Baik Mulai September! Ini Cara Cek Pencairan Bansos Rp600 Ribu untuk Karyawan Swasta Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Adapun rincian penyaluran bantuan subsidi gajiBPJS Ketenagakerjaandi masing-masing bank penyalur dari total 2,5 juta penerima batch pertama, yakni rekening Bank Mandiri sebanyak 752.168 orang.

Lalu, rekening Bank BNI sebanyak 912.097 orang, rekening Bank BRI sebanyak 622.113 orang, dan rekening Bank BTN sebanyak 213.622 orang.

Sementara itu, penyebab belum cairnya Bantuan Subsidi Upah antara lain karena data rekening pekerja belum diserahkan perusahaan ke BP Jamsostek.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Iuran BPJS Naik Lagi Hampir 100 Persen Per 1 Juli 2020, Serta BPJS akan Hapus Sistem Kelas dan Menggantinya Menjadi 1 Kelas Standar Lantaran Dianggap Tak Sesuai dengan Undang-Undang

Kemudian, data masih proses validasi di BP Jamsostek dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Proses transfer antar bank dari Bank Himbara ke rekening pekerja yang menggunakan bank swasta juga menjadi penyebab belum cairnya bantuan subsidi gaji.

Direktur UtamaBPJS KetenagakerjaanSusanto meningatkan bahwa pengumpulan batas akhir rekening bank penerima bantuan yakni 31 Agustus 2020.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Pusat Tanggung Iuran PBI BPJS Kesehatan Tahun Ini

BP Jamsostek menerapkan beberapa tahapan untuk mengantisipasi dana bantuan tersebut tidak tepat sasaran.

Pertama yaitu validasi awal yang dilakukan bersama pihak perbankan.

Pada tahap ini, nomor rekening yang telah dikumpulkan oleh BP Jamsostek sebanyak lebih dari 13,5 juta nomor rekening diseleksi berdasarkan validitas nomor rekening, seperti keaktifan dan keabsahan nomor rekening.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Pusat Tanggung Iuran PBI BPJS Kesehatan Tahun Ini

Kedua, pada tahap ini BP Jamsostek melakukan validitas internal atas data kepesertaan yang memenuhi kriteria seperti tertera pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 14 Tahun 2020, yakni terkait keaktifan kepesertaan BP Jamsostek, batas maksimal upah yang ditetapkan, dan memastikan calon penerima BSU dari kategori pekerja PU.

Ketiga, pada tahap ini, BP Jamsostek melakukan validasi berdasarkan atas nomor Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang disesuaikan dengan kepemilikan rekening.

Tahapan ini dilakukan guna meminimalisir terjadinya penerima bantuan ganda.

Baca Juga: Gamers dan yang Suka Belanja Online Wajib Tahu! Tak Hanya BPJS Kesehatan yang Akan Naik di 1 Juli Ini, Tapi Ada Pajak yang Mulai Diberlakukan di Tanggal Tersebut

Sebab, pihak penerima tercatat aktif bekerja di lebih dari satu perusahaan berbeda.

Bantuan tersebut akan ditransfer secara langsung ke nomor rekening karyawan yang telah terdaftar diBPJS Ketenagakerjaan.

Sementara itu, bagi peserta yang tidak menggunakan rekening bank dalam penggajian, perusahaan pemberi kerja diminta melakukan koordinasi dengan bank dan BP Jamsostek.

Baca Juga: Gamers dan yang Suka Belanja Online Wajib Tahu! Tak Hanya BPJS Kesehatan yang Akan Naik di 1 Juli Ini, Tapi Ada Pajak yang Mulai Diberlakukan di Tanggal Tersebut

Karyawan bersangkutan bisa meminta perusahaan pemberi kerja, dalam hal ini HRD, untuk mendaftarkan nomor rekeningnya keBPJS Ketenagakerjaanuntuk kemudian diverifikasi.

"Gaji masih manual bisa (terima subsidi gaji), dibuatkan nomor rekening. Kantor Cabang BP Jamsostek berkoordinasi dengan perbankan juga membantu di lapangan," jelas Utoh dikonfirmasi, Selasa (18/08), dikutip dari Kompas.com.

Pegawai yang dalam penggajiannya manual atau tidak menggunakan rekening bank, maka harus proaktif melakukan koordinasi dengan bank dan BP Jamsostek.

Baca Juga: Gamers dan yang Suka Belanja Online Wajib Tahu! Tak Hanya BPJS Kesehatan yang Akan Naik di 1 Juli Ini, Tapi Ada Pajak yang Mulai Diberlakukan di Tanggal Tersebut

"Koordinasi antara pihak perusahaan, perbankan, dan BP Jamsostek," terang Utoh.

Selain itu, karyawan juga bisa meminta perusahaan pemberi kerja untuk mendaftarkannya sebagai penerima subsidi gaji dari pemerintah ( BLT untuk gaji di bawah 5 juta atau bantuan pemerintah gaji dibawah 5 juta).

"Diminta pemberi kerja (perusahaan) dan tenaga kerja ikut proaktif untuk segera menyampaikan data nomor rekening dimaksud sesuai kriteria pemerintah," ujar Utoh.

Baca Juga: Ramai Iuran BPJS Akan Naik, Warganet Malah Pertanyakan Iuran di Bulan Mei Kurang dari 10 Ribu Rupiah! Ini Penjelasannya

Syarat Penerima Bantuan

  1. Karyawan swasta dan pemerintah non asn yang memiliki gaji di bawah Rp 5 juta.
  2. Terdaftar dalamBPJS Ketenagakerjaan
  3. Warga negara Indonesia dengan dibuktikan NIK
  4. Peserta aktif program Jamsostek
  5. Memiliki rekening bank yang aktif. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com yang berjudulAda Tiga Penyebab Belum Cairnya Subsidi Gaji Rp 1,2 Juta untuk Karyawan dari BPJS Ketenagakerjaan

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber Tribunnewswiki.com