Gibran Rakabuming Putra Sulung Jokowi Digadang-gadang Nyalon Wali Kota Tanpa Lawan, Rocky Gerung Komentar: Otak Kosong vs Kotak Kosong

Kamis, 23 Juli 2020 | 18:02
Tribun Jabar

Putra Sulung Jokowi Digadang-Gadang Bakal Menang Telak di Pilkada, Rocky Gerung Sindir Gibran Rakabuming: Otak Kosong vs Kotak Kosong

GridStar.ID - Gibran Rakabuming Raka resmi maju di pemilihan umum Wali Kota Solo mendatang.

Puta sulung Presiden Jokowi diusung partai PDIP bersanding dengan Teguh Prakoso dalam pemilu daerah pada 9 Desember 2020.

Diberitakan sebelumnya, pengamat politik menyoroti bahwa kemungkinan besar Gibran bakal menang telak di pilkada.

Baca Juga: Mantap Maju Menjadi Calon Wali Kota Solo 2020, Putra Presiden Jokowi Digadang-gadang Bakal Lawan Kotak Kosong hingga Disebut Tak Ada Parpol Berani Lawan Gibran Rakabuming

Analisis tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.

Majunya Gibran dalam gelaran Pilkada juga menuai reaksi dari akademisi Rocky Gerung.

Rocky Gerung melalui unggahan di kanal YouTubenya mengatakan, jika melawan kotak kosong, Gibran tidak akan kalah seperti yang terjadi di Makassar Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Minta Purnomo Menghadap ke Istana, Jokowi Beritahu soal Gibran Dapat Rekomendasi Partai, Anak Presiden Terpilih Jadi Calon Wali Kota Solo?

“Politik Solo akan berupaya untuk menghindari itu. Artinya kemungkinan untuk dikalahkan kotak kosong akan tertutup. Jadi akan dicari cara supaya kotak kosong juga dikalahkan,” kata Rocky Gerung, dilansir dari Tribun Palu.

“Jadi meme sekarang kalau kotak kosong yang kalah, di Solo yang menang apa? Otak kosong? Jadi otak kosong versus kotak kosong,” tukasnya.

Melansir TribunWow.com, Rocky Gerung dalam kesempatan yang sama di kanal YouTubenya menggambarkan kondisi pencalonan Gibran bagaikan anak dan busur panah.

Baca Juga: Biasanya Cuek Tak Ikut Campur, Gibran Seketika Lakukan Hal Ini saat Cara Kerja Jokowi Dinyinyiri Warga Jagad Maya, Putra Sulung Presiden: Jangan Lupa Perang!

Dalam hal ini, busur panahnya yakni Presiden Jokowi, ayah Gibran. Sementara anak panahnya adalah Gibran.

Menurut Rocky, anak panah itu bisa menjadi anak panah kehidupan, atau malah anak panah kekuasaan.

"Saya enggak tahu Gibran yang hari ini dipercakapkan orang, apakah ayahnya juga memaksudkan dia sebagai anak panah kehidupan atau anak panah kekuasaan," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Bak Telah Habis Kesabaran Jokowi, Presiden Minta Vaksin Virus Corona Tersedia dalam Waktu 3 Bulan, Tim Uji Klinis Terang-terangan Tolak Lantaran Hal Ini!

Melihat situasi saat ini, Rocky Gerung menuding Jokowi menggunakan anak panahnya untuk kekuasaan, yang tak lain adalah bentuk dari nepotisme.

"Kalau dia anak panah kehidupan, maka ada wisdom, yaitu sang ayah pasti mengarahkan anak panahnya supaya menjadi contoh di masa depan, menjadi contoh dari berhentinya nepotisme," jelas Rocky Gerung.

"Tetapi justru sang ayah menjadikan anak panahnya itu contoh buruk dari nepotisme," sambungnya.

Kolase Tribunnews.com
Kolase Tribunnews.com

Rocky Gerung sindir rezim pemerintahan Jokowi

Baca Juga: Sudah Ketok Palu! Presiden Joko Widodo Akhirnya Resmi Membubarkan 18 Lembaga, Ini Daftar dan Rinciannya

Bukan sekedar nepotisme yang merujuk pada masih dalam batas keponakan.

Karena Gibran merupakan anak kandung dari Jokowi sendiri, Rocky mengatakan majunya Gibran di Pilkada 2020 sebagai contoh dari nepotisme paling buruk.

"Jadi bukan nepos lagi, ini sudah sonsisme, putraisme, dan itu bagian paling buruk dari demokrasi."

Baca Juga: Desak MPR Segera Gulingkan Jokowi, Habib Rizieq Klaim Hal Ini Demi Selamatkan Rakyat Bangsa dan Negara: Semoga Hati Presiden Terbuka!

Lebih lanjut dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rocky menyebut Jokowi jauh lebih buruk dari rezim Soeharto yang menganut sistem otoriter.

“Dulu Pak Harto angkat Mbak Tutut, kita semua protes waktu itu. Tapi akhirnya kita mengerti karena saat itu sistemnya otoriter."

"Pak harto kita nilai lebih fair untuk kuasai infrastruktur politik tak ada oposisi," kata Jokowi.

Baca Juga: Terungkap Ada 3 Alasan Kenapa Menteri Edhy Tak Tenggelamkan Kapal Maling Ikan: Pak Jokowi Sampaikan Itu Cukup Dulu

Rocky Gerung bahkan mengatakan Jokowi jauh lebih otoriter ketimbang presiden kedua Republik Indonesia itu.

"Kalau dibandingkan, ya lebih otoriter Jokowi sebenarnya. Dalam sistem demokrasi terang benderang, Jokowi bermain di air keruh, mencari keuntungan dari jabatan politik. Sebut saja lebih totaliter dari sistem Orde Baru,” ungkap Rocky.

(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID Gibran Anak Jokowi Nyalon Wali Kota Tanpa Lawan, Rocky Gerung: Otak Kosong vs Kotak Kosong

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya