GridStar.ID-Virus Corona sudah lebih dari 4 bulan mewabah di Indonesia.
Dampaknya sangat amat terasa, khususnya bagi perekonomian negara.
Menurunnya perekonomian Negara juga amat dirasakan oleh berbagai kalangan khususnya menengah ke bawah.
Banyak orang yang harus kehilangan pekerjaannya karena di PHK sepihak oleh perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja.
Akibatnya, pemerintah harus putar otak untuk menyelamatkannya.
Salah satu upaya pemerintah adalah dengan program Kartu Prakerja yang sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu.
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, pencairan dana insentif Prakerja diketahui mundur dari jadwal yang sudah ditentukan.
Hal ini dikarenakan pemerintah dan manajemen pelaksana program Kartu Prakerja sementara menghentikan proses pembayaran insentif pada peserta gelombang I, II, dan III.
Akan tetapi, Deputi Bidang Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin menjelaskan, pihaknya berjanji bakal segera mencairkan insentif untuk para peserta pada pekan ini.
Sampai saat ini terhitung ada 477.971 peserta sudah merampungkan satu pelatihan dan juga sudah mendapat sertifikat.
Dari jumlah tersebut, hanya 361.209 peserta yang sudah menerima insentif, sementara sisanya belum dibayarkan.
Dalam sebuah video conference, Senin (22/6), Rudy menjelaskan kepastian pencairan dana insentif ini.
“Ada beberapa orang yang belum dibayarkan insentifnya. Ini akan kita keluarkan mungkin dalam minggu ini untuk bayarkan insentif tersebut,” tutur Rudy.
Sebagai informasi, bukan hanya menghentikan pembayaran insentif, pemerintah pun untuk sementara belum membuka pendaftaran program Kartu Prakerja untuk gelombang IV.
Ini karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyurati Menteri Koordinator Perekonomian meminta pendaftaran Kartu Prakerja gelombang IV dihentikan sementara waktu.
KPK pun menuntut dilakukan evaluasi pada program sebelumnya serta dilakukan pembenahan.
Sekarang ini pihak manajemen pelaksana sudah meminta persetujuan kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto guna mencairkan insentif kepada peserta yang sudah menyelesaikan pelatihan.
Oleh sebab demikian, pencairan ini tak perlu lagi menunggu verifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dengan begitu, peserta yang sudah menyelesaikan pelatihannya sampai gelombang III ini dan belum memperoleh insentif dipastikan akan mendapatkannya pada pekan ini.
“Tidak perlu menunggu proses verifikasi pembayaran pelatihan yang menunggu BPKP, tadi pagi kita tetapkan dengan komite mengenai persetujuan insentif yang belum untuk batch I sampai III,” ujar dia.
Sampai sekarang, pemerintah sudah membuka tiga gelombang program Kartu Prakerja.
Jumlah peserta yang telah mendaftar di program andalan Jokowi ini menyentuh angka 11,2 juta orang.
Dari jumlah terbilang di atas, sampai detik ini ada 680.918 orang yang tercatat menjadi peserta program Kartu Prakerja.
Guna mematuhi arahan Presiden RI untuk memprioritaskan orang-orang yang penghidupannya terdampak pandemi Covid-19.
Pembagian porsinya adalah sebagai berikut:
- Pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 392.338 (58 persen)
- Pencari kerja sebesar 244.531 (35 persen)
- Pelaku UMKM sebanyak 7.396 (1 persen)
- Pekerja yang masih bekerja atau dirumahkan sebesar 36.653 (6 persen).
Para peserta ini memilih 1.222 jenis pelatihan.
Di antaranya adalah keterampilan bahasa asing terutama bahasa Inggris, keterampilan berwirausaha, pemasaran dan konten digital, bisnis kuliner, Microsoft Office, dan banyak lainnya.
Selanjutnya, sebanyak 477.971 peserta sudah menyelesaikan paling tidak satu pelatihan dan mendapatkan sertifikat.
Peserta yang sudah dibayarkan insentifnya ada 361.209 peserta yang berjumlah total Rp 216,72 miliar. (*)