GridStar.ID - Nasib malang terjadi pada 3 perawat yang diusir dari tempat tinggalnya oleh warga.Kabarnya, ketiga perawat yang diusir dari indekos karena warga takut tertular virus corona.Kejadian ini membuat Direktur RSUD Bung Karno sangat menyayangkan hal itu terjadi.
Baca Juga: Jeritan Hati Tri Novia yang Harus Telan Kenyataan Pahit Batal Nikah Lantaran Calon Suaminya Dokter Michael Wafat Gegara Terinfeksi Virus Corona: Bahkan di Hari Terakhir Kamu Pergi Membuatku Bangga...Lagi-lagi, perawat diusir dari tempat tinggal oleh warga, kini 3 perawat RSUD Bung Karno diusir dari indekos & reaksi direktur RS.Tenaga medis adalah lini yang penting dalam penanganan virus Corona.Terutama di Indonesia setelah virus Corona terus menyebar.Baca Juga: Bak Angin Segar, Virus Corona di Indonesia Diprediksi Mulai Berakhir Bulan Juni, Peneliti Singapura Ungkap Covid-19 Hilang 100 Persen dari Bumi pada Desember: Jangan Lengah Tetap Waspada Hal Ini!
Dikutip dari Kompas.com, erdapat 9096 kasus virus Corona padaa 27 April 2020.Dimana 765 pasien meninggal dan 1151 pasien berhasil sembuh.Meski mengemban tugas yang penting, sayangnya tenaga medis kerap mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari para warga.
Baca Juga: Jadi Negara Tertinggi Wabah Covid-19 di Dunia, Baru-baru Ini Tercatat Kasus Keracunan di AS Meningkat Usai Donald Trump Sebut Suntik Disinfektan Bisa Lawan CoronaSeperti 3 perawat RSUD Bung Karno baru-baru ini.Ketiganya diusir dari indekos yang selama ini menjadi tempat tinggal mereka.Direktur RSUD Bung Karno Solo Wahyu Indianto mengatakan, pengusiran ketiga perawatnya dari indekos adalah tindakan tak masuk akal.Baca Juga: Jadi Negara Tertinggi Wabah Covid-19 di Dunia, Baru-baru Ini Tercatat Kasus Keracunan di AS Meningkat Usai Donald Trump Sebut Suntik Disinfektan Bisa Lawan Corona
Menurutnya, para perawat saat menangani pasien sudah dilengkapi dengan alat pelindung diri yang maksimal.Lalu, mereka juga sudah mengikuti prosedur sebelum pulang dari rumah sakit."Keluar masuk area isolasi sudah mandi. Karena alurnya sudah jelas. Jadi, ketakutan warga itu tidak masuk akal," ungkap dia.
Baca Juga: Jadi Negara Tertinggi Wabah Covid-19 di Dunia, Baru-baru Ini Tercatat Kasus Keracunan di AS Meningkat Usai Donald Trump Sebut Suntik Disinfektan Bisa Lawan CoronaHal senada juga diungkapkan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Dirinya menyebut pengusiran tersebut adalah tindakan tak manusiawi."Tidak manusiawi kalau sampai ada perawat ditolak dalam satu daerah itu. Itu keterlaluan," tergas Rudy.Seperti diberitakan sebelumnya, tiga perawat di RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah, diusir dari tempat indekosnya yang berlokasi di kawasan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Baca Juga: Jangan Disepelekan! Kenali 3 Gejala Utama Virus Corona Pada Anak-anak, Termasuk Nyeri Perut
Video rekaman saat ketiganya dijemput pun menjadi viral setelah diunggah di akun Instagram resmi RSUD Bung Karno.Menurut Wahyu, peristiwa itu terjadi pada Jumat pekan lalu. Sebelum wabah corona, mereka dianggap tidak bermasalah.Wahyu menjelaskan, saat ini ketiga perawat tersebut tinggal di lantai lima rumah sakit.
Baca Juga: Tak Ada Korban Meninggal Dunia, Terungkap Taktik Cerdik Pemerintah Vietnam Berhasil Taklukan Wabah Virus Corona!Dirinya juga mengakui tidak mengajukan tempat di Ndalem Priyosuhartan, yang telah disiapkan oleh Pemkot Solo bagi tenaga medis yang terkena dampak selama wabah corona."Tidak mengajukan. Kita sudah koordinasi dengan manajemen lebih baik di sana (lantai lima rumah sakit). Sewaktu-waktu emergency bisa ikut membantu," tutur dia.Tenaga medis menjadi garda terdepan dalam melawan Covid-19.Baca Juga: Kabar Baik, Negara Kepulauan Diuntungkan Hadapi Corona, Epidemiolog Ungkap Puncak Pandemi di Pulau Jawa Diprediksi Lebih Cepat dari Daerah Lain
Mereka bertaruh nyawa dalam merawat dan menyembuhkan pasien Covid-19.Perjuangan mereka patut diapresiasi.Meski sudah bekerja keras menyembuhkan pasien corona, namun ternyata tak sedikit perawat yang justru mendapat stigma negatif dari masyarakat.
Baca Juga: Tak Ada Korban Meninggal Dunia, Terungkap Taktik Cerdik Pemerintah Vietnam Berhasil Taklukan Wabah Virus Corona!Mereka bahkan sampai dijauhi bahkan diusir karena takut menularkan corona.Bahkan ada kasus jenazah perawat ditolak di suatu wilayah.Kejadian tersebut begitu memprihatinkan.Baca Juga: 3 Bulan Sudah Covid-19 Mewabah di Tanah Air, Denny Darko Bongkar Jalan Keluar Indonesia Bisa Bebas dari Pandemi Corona dalam 3 Kartu Tarot yang Diterawangnya!
Tenaga medis yang telah berjuang justru diperlakukan seperti itu.Berikut curahan hati seorang perawat bernama Nudiansyah.Nurdiansyah, seorang perawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, mengaku sangat sedih dengan banyaknya tenaga medis yang terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Harapan Baru Virus Corona Segera Berakhir, 4 Kabar Baik Soal Penanganan Covid-19 di Indonesia, Pasien Sembuh Naik Drastis Hingga Berhasil Produksi Ventilator dalam Negeri!Ia menyebut, tidak sedikit tenaga kesehatan yang kini dirawat karena tertular Covid-19 saat menangani pasien, bahkan akhirnya meninggal dunia."Memang di bulan-bulan ini kita penuh dengan duka.Angka teman-teman perawat yang positif (Covid-19) sudah makin banyak, terus angka yang meninggal juga banyak," kata Nurdiansyah di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (19/04).Baca Juga: Bak Angin Segar, Achmad Yurianto Umumkan Ada 72 Ribu Spesimen yang Diperiksa untuk Mengetahui Penyebaran Covid-19 di Indonesia bak Langkah Jitu Korea Selatan Berantas Corona
Nurdiansyah mengungkapkan, selama hampir dua bulan merawat pasien Covid-19, banyak duka yang ia dan rekan-rekan perawat rasakan.Banyak pula perawat yang mendapat stigma dari masyarakat karena merawat pasien corona.Bahkan, beberapa teman Nurdiansyah diusir dari rumah kontrakan karena dikhawatirkan membawa virus.
Baca Juga: Namanya Jadi Kambing Hitam Soal Wabah Virus Corona, Bill Gates Akhirnya Buka Suara Analisisnya Tentang Covid-19"Ada teman-teman saya yang anaknya diasingkan dengan anak tetangganya.Jadinya kalau anaknya main ke tetangga, diambil anaknya itu oleh orang tuanya," tutur Nurdiansyah.Ia menyayangkan kondisi yang dialami oleh para perawat.Baca Juga: Namanya Jadi Kambing Hitam Soal Wabah Virus Corona, Bill Gates Akhirnya Buka Suara Analisisnya Tentang Covid-19
Sebab, perawat dan tenaga kesehatan lainnya menjadi garda terakhir yang berperan menyelamatkan pasien positif Covid-19.Nurdiansyah pun berharap seluruh elemen masyarakat dapat bekerjasama melawan pandemi ini."Harapannya kita kepada pemerintah, kepada masyarakat, mari sama-sama kita lakukan pencegahan karena satu-satunya untuk melawan Covid-19 ini adalah pencegahan," kata Nurdiansyah.
Baca Juga: Peringatan Ki Kusumo Soal Wabah Virus Corona, Singgung Betara Kala: Peristiwa yang Berkaitan Alam Itu Ada yang Ngatur!Dalam kesempatan yang sama, Nurdiansyah menceritakan pengalamannya merawat pasien Covid-19 selama hampir dua bulan ini.Ketika menangani pasien, Nurdiansyah selalu mengenakan alat pelindung diri lengkap, mulai dari sepatu bot, baju khusus perawat, dan masker N95.Setiap hari, ia memantau perkembangan pasien melalui monitor yang ada di setiap kamar.Baca Juga: Dituding Amerika Serikat Jadi Dalang di Balik Covid-19 yang Mewabah Dunia, China Justru Tolak Mentah-Mentah Penyelidikkan Internasional untuk Ungkap Asal-muasal Virus Corona, Ini yang Jadi Tanda Tanya Besar!
Di kamar pasien, banyak pekerjaan yang harus dilakukan Nurdiansyah, mulai dari mengganti baju pasien, mengganti infus, menyiapkan obat, hingga makanan.Perawatan satu orang pasien, kata dia, bisa memakan waktu 30 menit hingga satu jam.Sebab, banyak pasien yang tidak mau ditinggal sendirian.
Baca Juga: Dituding Amerika Serikat Jadi Dalang di Balik Covid-19 yang Mewabah Dunia, China Justru Tolak Mentah-Mentah Penyelidikkan Internasional untuk Ungkap Asal-muasal Virus Corona, Ini yang Jadi Tanda Tanya Besar!"Ada pasien yang dia masih tidak berani kalau kita keluar (dari kamar)," ujar Nurdiansyah.Tidak hanya itu, Nurdiansyah dan perawat lain selalu menyarankan pasien untuk menonton hal-hal positif yang ditayangkan di televisi.Sebagai perawat, Nurdiansyah juga betugas untuk menguatkan mental pasien agar imunitas menjadi kuat."Kadang pasien pegang tangan kita.Ketika dia sesak, kita berikan penguatan, kita ajarkan teknik napas dalam agar dia rileks," lanjut dia. (*)Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com yang berjudul Kisah Sedih 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo, Diusir dari Indekos,Hingga Direktur RS Buka Suara