Lewat Mata Najwa, Jokowi Ungkap Akhir dari Corona di Indonesia dan Tanah Air Akan Kembali Normal: Saya Ingin Optimis!

Kamis, 23 April 2020 | 15:30
Tribun

Lewat Mata Najwa, Jokowi Ungkap Akhir dari Corona di Indonesia, Tanah Air Akan Kembali Normal: Saya Ingin Optimis!

GridaStar.ID-Virus corona atau yang juga dikenal sebagai Covid-19 saat ini menjadi momok yang mengerikan bagi dunia.

Virus yang digadang-gadang berawal dari pasar hewan liar di Kota Wuhan, China ini tercatat telah menginfeksi lebih 200 negara di berbagai belahan dunia.

Tercatat lebih dari 2 juta kasus terkonfirmasi positif covid-19.

Baca Juga: Terawangannya Jarang Meleset, Mbah Mijan 'Ramalkan' Virus Corona Akan Musnah di Bulan Ramadhan Karena Percaya Hal Ini: Ada yang Benar Sembuh!

Sedangkan angka kematian mencapai 157.970.

Termasuk di tanah air kita, Indonesia yang semakin hari terus mengalami jumlah peningkatan kasus.

Seperti yang dilansir dari situs covid19.go.id, tercatat 6760 kasus positif virus corona terkonfirmasi.

Baca Juga: Masyarakat Selalu Diimbau untuk Berjemur, Benarkah Virus Corona dapat Mati Jika Terpapar Sinar Matahari? Begini Kata Dokter Spesialis Paru

Angka kematian mencapai 590, dan kesembuhan tercatat mencapai 747.

Dikutip dari SajianSedap.com, Presiden Jokowi akhirnya mengungkap perkiraan kapan virus Corona atau covid-19 hilang dari Indonesia dan situasi kembali normal.

Presiden Jokowi optimis penyebaran virus Corona di Indonesia sudah mulai landai bulan Juli 2020.

Baca Juga: Kabar Baik di Tengah Kepanikan, Ustadz Abdul Somad Ungkap Waktu Berakhirnya Wabah Virus Corona di Indonesia yang Ternyata Sudah Tertuang dalam Sebuah Hadist, Begini Penjelasannya!

Jokowi memperkirakan, Puncak pandemi covid-19 akan terjadi bulan Mei 2020.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat diwawancara oleh Najwa Shihab dalam tayangan Mata Najwa Jokowi Diuji Pandemi, Rabu (22/04).

Najwa Shihab mendapat kesempatan untuk wawancara Presiden Jokowi secara eksklusif di Istana Merdeka pada Selasa (21/04)Indonesia bisa kembali normal.

Baca Juga: PSBB Dituding Sebagai Kebijakan yang Tak Bisa Memutus Rantai Persebaran Virus Corona, Presiden Joko Widodo Tegas Ambil Langkah: Saya Ingin Ada Evaluasi Total!

Prediksi Berakhirnya Virus Corona

Freepic

virus corona

"Kapan bapak lihat Indonesia akan bisa kembali normal pak ?

"Apakah sudah ada skenario yang disiapkan,"

"Prediksi kapan kita bisa kembali normal dan apa yang perlu kita lakukan untuk memastikan itu terjadi lebih cepat ," tanya Najwa Shihab ke Jokowi.

Baca Juga: Belum Ada Vaksin Covid-19 yang Ditemukan, Tapi Tercatat 600.000 Orang Dinyatakan Berhasil Sembuh dari Virus Corona! Ternyata Hal Inilah yang Dilakukan oleh Para Dokter

Jokowi mengatakan setiap harinya ia menerima hitungan soal Puncak pandemi covid-19.

Hitungan yang diterima Jokowi berbeda-beda.

"Mba Nana, setiap hari masuk ke saya hitungan kapan Puncaknya dan kapan akan turun, dengan hitungan model hitungan matematis yang berbeda,"

Baca Juga: Tak hanya Dialami Orang Dewasa, Covid-19 Juga Bisa Menyerang Anak-Anak, Kenali Tanda Awal Gejala Virus Corona yang Ada di Kaki

"Ada yang menyampaikan disitu minggu kedua April sudah Puncak, kemudian akan turun, ada yang meyampaikan minggu terakhir April,"

"Ada yang mengatakan awal Mei, ada yang mengatakan pertengah Mei, ada yang mengatakan akhir Mei, ada yang mengatakan Juni, berbeda semua,"kata Jokowi.

Jokowi menekankan virus Corona ini merupakan hal yang baru.

Baca Juga: Bak Bawa Angin Surga, Sejumlah Pakar Pastikan Wabah Virus Corona di Indonesia akan Berakhir dalam 2 Bulan, Asal...

Sehingga perhitungannya pun bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda.

"sekali lagi virus Corona ini barang baru, covid ini barang baru yang hitungannya menurut saya bisa dihitung dengan cara berbeda dengan hasil berbeda," kata Jokowi.

Meski demikian, Presiden Jokowi optimis pada bulan Juli 2020 nanti, penyebaran virus Corona di Indonesia akan menurun.

Baca Juga: Belajar dari Wabah yang Terjadi Masa Lalu hingga Budaya Sadar Kesehatan, Ini Cara 5 Negara yang disebut Tersehat di Dunia Menangani Virus Corona

"kalau ditanya ke saya, saya ingin optimis Juli sudah masuk pada posisi ringan,

sehingga Puncaknya kita harapkan bulan Mei, kemudian turun landay," kata Jokowi.

Namun harapan tersebut, kata Jokowi, hanya bisa tercapai bila masyarakat bisa disiplin mengikuti anjuran pemerintah.

Baca Juga: Angin Segar Bagi Rakyat Indonesia di Tengah Wabah Virus Corona, Sempat Beredar Isu Kenaikan Tarif Akhirnya Mahkamah Agung Berikan Putusan Resmi Terkait BPJS, Apa Itu?

"tetap dengan catatan masyarakat memiliki kedisiplinan yang kuat, itu, kuncinya disitu," kata Jokowi.

Jokowi kembali mengimbau agar masyarakat Indonesia mematuhi anjuran yang telah diberikan oleh Pemerintah.

Mulai dari cuci tangan, menggunakan masker hingga menjauhi kerumunan.

Baca Juga: Terlalu Besar Kepala Sesumbar Tak Ditemukan Kasus Positif Covid-19 di Negaranya, Kim Jong Un Dibuat Malu Bawahannya Sendiri yang Ungkap Kebenaran Soal Virus Corona di Korea Utara: Terjadi di Awal Maret

"disiplin yang kuat, kalau berulang saya sampaikan, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dalam berinteraksi dan berhubuhngan serta jauhi kerumumnan,"

"Ini penting, dengan disiplin yang kuat tadi yang kita ingin insallah bisa kita lalui pandemi ini," kata Jokowi.

Prediksi Pakar

Xinhua

prediksi pakar

Melansir Kompas.com, Prediksi periode Puncak pandemi virus Corona di Indonesia disebutkan akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni.

Baca Juga: Ditemukan Fakta Baru, Seorang Pasien Virus Corona Kulitnya Berubah Jadi Sangat Gelap bak Terbakar Usai Dirawat Beberapa Hari, Ini Penyebabnya!

Keterangan ini disampaikan oleh Ketua Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan covid-19 di Indonesia Wiku Adisasmito dalam konferensi pers pada 16 April lalu melalui akun Youtube Sekretariat Presiden.

Prediksi ini dikumpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak.

"Kami telah mereview dan mengombinasikan seluruh prediksi, Puncak pandemi akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni," tutur Wiku.

Baca Juga: Mengerikan! Tempat Ini Dijuluki Kota Mayat, Tercatat 6700 Kematian dalam 2 Pekan Akibat Virus Corona, Mayat-Mayat Berserakan di Jalanan Lantaran Sudah Tak Ada Lagi Lahan untuk Menguburnya

Adapun jumlah kumulatif kasus pada awal periode Puncak yakni Mei diperkirakan sekitar 95.000 kasus.

Sedangkan pada Juni dan Juli, kasus kumulatif yang dikonfirmasi diperkirakan berjumlah sekitar 106.000 kasus.

"Namun, angka proyeksi tersebut bukan angka rigid."

Baca Juga: Jangan Kena Hoax! Senjata Biologi, Permainan Pemerintah, hingga Teknologi 5G, Ini Sederet Teori Konspirasi Populer Virus Corona yang Menyesatkan!

"Kami melakukan upaya kolektif untuk memastikan prediksi tetaplah prediksi dan angka nyata akan menjadi lebih rendah dari prediksi tersebut,"tambah Wiku. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : Sajian Sedap, covid19.go.id

Baca Lainnya