Follow Us

Jangan Kena Hoax! Senjata Biologi, Permainan Pemerintah, hingga Teknologi 5G, Ini Sederet Teori Konspirasi Populer Virus Corona yang Menyesatkan!

Tiur Kartikawati Renata Sari - Selasa, 21 April 2020 | 05:30
Jangan Kena Hoax! Senjata Biologi, Permainan Pemerintah, hingga Teknologi 5G, Ini Sederet Teori Konspirasi Populer Virus Corona yang Menyesatkan!
Tribunnews

Jangan Kena Hoax! Senjata Biologi, Permainan Pemerintah, hingga Teknologi 5G, Ini Sederet Teori Konspirasi Populer Virus Corona yang Menyesatkan!

GridStar.ID - Wabah virus corona di Tanah Air semakin bertambah setiap harinya.

Tidak sedikit ilmuwan ahli dan paranormal kondang yang mencoba memprediksi kapar berakhirnya wabah ini.

Belum ditemukannya vaksin covid-19 justru kerap mengundang tanda tanya seputar teori konspirasi, seperti 5 dugaan berikut mulai dari senjata kimia hingga 5G.

Baca Juga: Kabar Baik di Tengah Pandemi Corona, 3 Kartu Tarot Denny Darko Ungkap Covid-19 Bisa Reda Lebih Cepat hingga Banyak Pasien Sembuh, Wirang Birawa dan Mbak You Justru Beberkan Hal Ini!

1. Senjata Biologis

Semakin meluasnya wabah virus corona yang bermula dari kota Wuhan, China memunculkan rumor asal-usul virus yang dibuat di sebuah laboratorium biologis.

Klaim rumor ini, seperti dilansir dari Live Science, Senin (20/04), juga menyebut virus ini dibuat sebagai senjata biologis atau bioweapon.

Serangkaian penelitian dilakukan oleh banyak peneliti dan ilmuwan yang pada akhirnya tidak menemukan satu pasien pun dengan virus corona, SARS-CoV-2 yang dapat menunjukkan asal virus ini.

Baca Juga: Sudah Paham Tabiat Raffi Ahmad Selama 15 Tahun, Merry Bongkar Kedekatan Suami Nagita Slavina dengan Aktris Senior Cantik Ini: Yang Sana Janda!

Para peneliti membuktikan dengan menunjukkan bukti jika virus corona ini ditularkan secara alami yang muncul dari inang hewan, kemungkinan kelelawar dan tidak direkayasa oleh manusia.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine pada 17 Maret lalu menunjukkan bukti spesifik jika virus corona, SARS-CoV-2 tidak direkayasa di laboratorium di China.

Source : Kompas

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

Latest