Pihaknya mengatakan, vaksin penyakit menular lain umumnya memiliki jangka waktu 5 hingga 10 tahunan, sehingga jika riset berhasil membuat vaksin Covid-19 seperti itu maka bisa mengurangi keharusan seseorang dibooster berulang kali.
Lebih lanjut ia mengatakan skenario lain.
Kalaupun seandainya virus terus bermutasi dan vaksin yang bisa merespons subvarian belum juga bisa didapatkan, tapi jika capaian vaksin dosis ketiga ataupun dosis keempat sudah mencapai 70 persen, maka hal ini akan mengurangi keperluan booster selanjutnya pada populasi umum.
Ia mengatakan kita memang tak bisa selamanya bergantung terus-terusan dengan vaksin, namun ia mengingatkan agar masyarakat tidak abai karena hal tersebut akan memberi dampak merugikan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Vaksin Dosis Keempat Mulai Dipertimbangkan, Sampai Kapan Harus Terus Suntik Vaksin Booster?