Seperti namanya, BA.2.75 terkait dengan subvarian BA.2 Omicron yang kini merupakan strain dominan di Amerika Serikat dari sekitar pertengahan Mei hingga pertengahan Juni.
Baik subvarian BA.2, BA.2.75, BA..4, dan BA.5 semuanya serupa, tapi memiliki mutasi berbeda yang membuat masing-masing subvarian ini unik.
Dilansir dari Health, kesamaan tersebut memberikan dasar bagi para ahli untuk memprediksi penyebaran BA.2.75.
Gejala ringan yang terkait dengan Omicron dan subvariannya meliputi batuk, kelelahan, hidung tersumbat dan pilek.
Artinya, strain BA.2.75 juga bisa mempengaruhi orang dengan cara serupa.
Lebih lanjut, BA.2.75 juga memiliki mutasi pada protein lonjakannya yang mirip dengan subvarian BA.4 dan BA.5.
Subvarian Centaurus tampaknya mempunyai delapan mutasi tambahan yang mungkin memberikan keunggulan dalam hal replikasi dan penyebarannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Subvarian BA.2.75 Centaurus Terdeteksi di Indonesia, Kenali Karakteristiknya