"Anak yang masih kecil-kecil masih belum begitu ngerti ya, cuma yang sudah sangat ngerti itu Mikhayla."
"Awalnya histeris dia denger putusan satu tahun penjara itu nangis-nangis banget," cerita Tere saat ditemui di Studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (20/01).
Histerisnya tangisan Mikhayla membuat pihak keluarga merasa kewalahan dan mereka juga takut jika nanti terjadi apa-apa kepada anak berusia 9 tahun itu.
Akhirnya pihak keluarga meminta izin pihak panti rehabilitasi untuk Nia bisa melakukan panggilan video dengan putrinya Mikhayla, guna menenangkan sang anak yang terus menangis.
Untungnya permintaan tersebut dikabulkan.
Menurut cerita Tere, meski hanya melalui sambungan video call, keluarga terharu melihat interaksi Nia dan Mikhayla.
Setelah melakukan panggilan video call dengan ibunya, kondisi Mikhayla perlahan membaik.
"Habis ada putusan itu dia boleh video call untuk nenangin," jelas Tere.
Putusan yang dijatuhi kepada Nia dan Ardi sebenarnya juga membuat asisten Nia itu merasa kaget.
Tere awalnya mengira pasangan suami istri itu hanya akan menjalani hukuman rehabilitasi.
Dengan mencoba ikhlas menerimanya, mereka juga tak bisa berbuat apa-apa mengenai putusan hakim.