Dikutup dari KyodoNews, selama konferensi pers Minggu (16/1/2022) pagi, seorang pejabat badan cuaca meminta penduduk pantai Pasifik Jepang untuk menjauh dari daerah tepi laut sampai peringatan dan nasihat dicabut, mencatat bahwa beberapa gelombang tsunami mungkin datang.
Setelah peringatan tsunami dan nasihat dari badan tersebut, pemerintah mendirikan kantor penghubung di kantor perdana menteri untuk mengumpulkan informasi.
Peringatan tsunami terakhir dikeluarkan di Jepang pada November 2016, setelah gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang timur laut Jepang.
Tsunami di ibu kota Tonga
Sementara itu dikutip dari Japantimes, Biro Meteorologi Australia mengatakan gelombang tsunami berukuran 1,2 meter telah diamati di ibu kota Tonga, Nuku'alofa.
Mere Taufa mengatakan dia berada di rumahnya bersiap-siap untuk makan malam ketika gunung berapi meletus.
“Itu sangat besar, tanah bergetar, rumah kami bergetar. Itu datang dalam gelombang. Adik laki-laki saya mengira bom meledak di dekatnya,” kata Taufa kepada situs berita Stuff.
Dia mengatakan air memenuhi rumah mereka beberapa menit kemudian dan dia melihat dinding rumah tetangga runtuh.
"Anda hanya bisa mendengar teriakan di mana-mana, orang-orang berteriak untuk keselamatan, agar semua orang naik ke tempat yang lebih tinggi," kata dia.
Baca Juga: Bisa Indonesia Tiru? Begini 3 Langkah India Redakan Tsunami Covid-19
Raja Tonga dievakuasi