Follow Us

Jangan Sampai Salah! Ini Penjelasan Cara Memilih dan Pemberian Vaksin Booster yang Dimulai pada 12 Januari

Hinggar - Kamis, 13 Januari 2022 | 12:32
Vaksin covid-19 pfizer dan moderna disebut aman untuk ibu hamil dan menyusui
dok.iStock

Vaksin covid-19 pfizer dan moderna disebut aman untuk ibu hamil dan menyusui

Adapun kombinasi vaksin booster ini sudah sesuai dengan pertimbangan para peneliti BPOM maupun ITAGI.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Vaksin Dosis 3 Mulai Hari Ini, Berikut Cara Cek Jadwal Vaksinasi Booster

Panduan pemberian booster menurut rekomendasi BPOM

Dilansir dari situs resmi BPOM, dijelaskan mengenai mekanisme pemberian vaksin booster, sebagai berikut:

Sinovac

  • Vaksin booster diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan vaksinasi lengkap
  • Diberikan pada usia 18 tahun ke atas
  • Peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian booster/dosis lanjutan pada subjek dewasa.
Pfizer

  • Vaksin booster 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap
  • Diberikan pada usia 18 tahun ke atas,
  • Peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster/dosis lanjutan dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali.
AstraZeneca

  • Vaksin booster dapat diberikan 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi lengkap
  • Diberikan pada usia 18 tahun ke atas,
  • Peningkatan nilai titer antibodi IgG dari 1792 menjadi 3746.
Moderna

  • Vaksin booster diberikan setengah dosis setelah 6 bulan dosis lengkap
  • Diberikan pada usia 18 tahun ke atas.
  • Kenaikan respons imun antibodi netralisasi sebesar 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.
Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Masyarakat Indonesia! Besok Vaksin Booster Dimulai, Vaksinasi Gratis Syaratnya Penerima BPJS PBI Ini

Zifivax

  • Vaksin booster diberikan 1 dosis setelah 6 bulan dosis lengkap vaksinasi primer (Sinovac atau Sinopharm).
  • Diberikan untuk usia 18 tahun ke atas
  • Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm.
Hasil evaluasi dari aspek keamanan kelima vaksin booster/dosis lanjutan tersebut menunjukan bahwa frekuensi, jenis, dan keparahan dari Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang dilaporkan setelah pemberian booster umumnya bersifat ringan dan sedang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Panduan Lengkap Memilih Vaksin Booster, Jangan Sampai Keliru

Source : Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular