Il Hae meminta agar orang-orang bergegas untuk menyeberangi sungai dan mencari tempat aman. Sementara itu, sirine peringatan bencana berbunyi untuk memperingatkan orang-orang yang berada di Gunung Jiri menyelamatkan diri. Bahkan, penduduk di sekitar Gunung Jiri diharap waspada karena bencana di tahun 1995 mungkin akan terjadi lagi.
Semua jagawana bakal disibukkan dengan penyelamatan pengunjung Gunung Jiri yang terjebak banjir bandang. Semakin malam situasi semakin menegangkan. Hujan serta angin kencang harus mereka lewati demi menyelamatkan pendaki yang terisolasi. Demi nyawa orang banyak, mereka harus melewati beberapa jalan yang rusak.
Setelah para tim jagawana yang telah berkumpul di dekat Lembah Mujin, mereka ditugaskan untuk menyalamtkan lima orang terisolasi di Batu Beombawi, tiga orang terjebak di Kamar Batu dan keluarga beranggotakan 5 orang di Lembah Pohon Apricot.
Sementara, Il Hae terjebak di Pondok Bidam dan ia harus menyelamatkan peniliti ekologi yaitu Pak Yang dan Kepala Kim yang terjebak di tanah longsor. Penyelamatan kali ini cukup sulit karena jalanan hancur. Yi Kang dan Hyun Jo ditugaskan untuk ke Bukit Rubanah di Lembah Mujin.
Di sanalah adrenalin Yi Kang dan Hyun Jo diuji. Misi penyelamatan benar-benar menegangkan. Kondisi atmosfer masih tak stabil, jadi ada kemungkinan hujan lokal yang lebih besar bisa terjadi.
Yi Kang menyuruh Hyun Jo untuk berhati-hati karena si sarung tangan hitam kini berbalik mengincar Hyun Jo. Hyun Jo berhenti sejenak memikirkan para korban di tahun 1995 itu ada hubungannya dengan korban di masa kini. Yi Kang berpikir kala itu Seo Yun Jin dan Yoon Su Min yang merupakan orangtuanya juga menjadi korban banjir bandang di tahun 1995. Justru saat ini yang harus berhati-hati adalah Yi Kang.
Di tengah gunung dan hujan lebat, Hyun Jo menyimpulkan bahwa pembunuhnya terkait dengan insiden di tahun itu. Namun, Yi Kang menepis semua dugaan yang dilontarkan Hyun Jo kepadanya.
Ia mengatakan bahwa bencana banjir itu adalah bencana alam. Jadi tak ada hubungannya dengan pembunuhan berencana itu. Keberadaan korban pada saat itu hanyalah sebuahkebetulan. Bagi Yi Kang siapa pun bisa mengalami kecelakaan dan mati di gunung.
Sebab, tak ada yang tahu masa depan manusia. Yi Kang dan Hyun Jo melanjutkan perjalanan untuk menemukan Pak Yang dan Kepala Kim yang terjebak di longsor.