Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nyesel Baru Tahu! Jangan Senang Dahulu, 10 Wilayah Jabodetabek Ini Kembali ke Level 2, PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 14 Desember,

Rahma - Selasa, 30 November 2021 | 18:49
Petugas melakukan penyekatan kendaraan di depan Gerbang Tol Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/7/2021). Selama PPKM Darurat, Kota Bandung tertutup bagi warga dari luar wilayahnya, hal tersebut dilakukan untuk menekan mobilitas masyarakat dan mengurangi penyebaran Covid-19.
KOMPAS.com/AGIE PERMADI

Petugas melakukan penyekatan kendaraan di depan Gerbang Tol Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/7/2021). Selama PPKM Darurat, Kota Bandung tertutup bagi warga dari luar wilayahnya, hal tersebut dilakukan untuk menekan mobilitas masyarakat dan mengurangi penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu! Ternyata Bisa Sembuh, Mengorok Bisa Hilang Cuma dengan Minum Air Putih, Berikut Cara Agar Tak Lagi Mendengkur

Berdasarkan hasil asesmen pada 27 November 2021 lalu, terdapat penambahan 23 kabupaten/kota yang masuk ke level 2 PPKM.

Kemudian, 8 kabupaten/kota lainnya masuk level 1.

Menurut asesmen World Health Organization (WHO), 10 kabupaten/kota yang kembali ke level 2 berada di wilayah Jabodetabek.

Melansir KOMPAS.com (30/11), kesepuluh wilayah tersebut adalah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Utara, dan Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu! Bak Muak dengan Kelakuan Doddy Sudrajat dan Mayang, 2 Paranormal Ini Bahkan Turun Tangan Ramalkan Nasib Adik Vanessa Angel, Aib Besar Diungkap: Aji Mumpung

Kemudian, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Bogor, dan Kabupaten Bekasi.

Hal ini terjadi akibat turunnya angka tracing atau penapisan anggota aglomerasi di wilayah tersebut.

Luhut juga memaparkan hasil survei Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat cukup signifikan dibandingkan periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, serta saat mendekati periode libur Idul Fitri 2021.

"Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat," kata Luhut.

(*)

Source :Nakita

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x