Otoritas setempat menyebutkan, kira-kira 6.000 kecelakaan fatal terjadi setiap tahun karena pengemudi mengantuk.
Microsleep saat berkendara sangat berbahaya bagi pengemudi dan mengancam keselamatan penumpang.
Pasalnya, ketika mata terpejam selama tiga detik dan kendaraan melaju dengan kecepatan 96 kilometer per jam, kendaraan bisa keluar jalur sampai nyaris 100 meter.
Microsleep bisa saat berkendara bisa sangat berbahaya jika Anda membawa banyak penumpang.
Penyebab microsleep saat berkendara
Terdapat beberapa penyebab microsleep saat berkendara, antara lain:
- Kurang tidur
- Tidur kurang berkualitas, misalkan karena gangguan tidur apnea
- Kondisi jalanan monoton, misalkan di jalan tol yang relatif lengang dan lurus minim kelokan
- Penyakit diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Kegemukan
- Depresi atau gangguan kecemasan
- Efek samping obat tertentu, misalkan antihistamin
- Efek samping penyalahgunaan narkoba dan alkohol
Cara mencegah microsleep saat berkendara
Untuk mencegah bahaya microsleep saat berkendara, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, antara lain:
- Tepikan kendaraan secara berkala sebelum merasa mengantuk, gunakan kesempatan ini untuk menggerakkan badan atau melakukan peregangan
- Istirahat secara berkala ketika Anda harus berkendara jarak jauh, pejamkan mata atau upayakan tidur singkat selama 20 menit sampai 30 menit
- Jika punya kecenderungan microsleep, upayakan jangan berkendara sendirian.
- Ajak orang lain agar ada teman bicara di sepanjang jalan.
- Percakapan dapat membangunkan sel otak, mempercepatan pernapasan, dan memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga pengendara tidak gampang mengantuk 30 menit sebelum berkendara, minum asupan berkafein seperti kopi atau teh
- Apabila ada rencana berkendara jauh, pastikan pengendara tidur berkualitas minimal tujuh jam