Mereka menekankan bahwa kekuatan dan daya tahan antibodi alami yang dihasilkan dari infeksi sangat bergantung pada usia dan kesehatan seseorang, dan tingkat keparahan infeksi awal.
Studi CDC menggunakan desain eksperimental bundaran. Para peneliti memeriksa sekitar 7.000 orang yang dirawat di rumah sakit tahun ini dengan penyakit mirip Covid di sembilan negara bagian.
Selain itu, penelitian ini juga diambil dari data pasien yang dirawat di rumah sakit karena terkena Covid-19.
Hasilnya, jumlah orang yang terkena Cvid-19 jauh lebih tinggi di antara pasien yang tidak divaksinasi dan yang sebelumnya pernah terinfeksi dibandingkan dengan orang yang telah divaksinasi.
Penelitian tersebut memang menyebutkan bahwa dua dosis vaksin mRNA (Pfizer-BioNTech dan Moderna) menghasilkan lebih banyak antibodi, dan lebih andal, daripada infeksi virus corona.
Namun antibodi dari infeksi sebelumnya lebih beragam sehingga berpotensi membantu orang untuk lebih terlindungi dari berbagai varian.
Meskipun demikian, para dokter memperingatkan bahwa memperoleh kekebalan alami itu tidak pasti.
Tidak semua orang selamat dari Covid, dan mereka yang bertahan mungkin tidak dapat mengandalkan respons kekebalan yang kuat.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul KABAR BAIK Antibodi & Imun Orang yang Sudah Vaksin Covid-19 Lebih Kuat dari Penyintas, Ini Kata Ahli