Para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat sedang menelusuri apakah varian Mu lebih menular, atau menyebabkan penyakit yang lebih serius, daripada varian Delta yang dominan di sebagian besar dunia.
Varian Mu, kata WHO, dinilai lebih tahan terhadap vaksin, seperti halnya varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Baca Juga: Angin Segar di Tengah Pandemi Covid-19, Sri Mulyani Ketuk Palu Rp153,7 Triliun 2022 Dijadikan Bansos
2. Terdeteksi di 39 negara
Varian Mu yang juga dikenal sebagai B.1.621, ditambahkan ke daftar pantauan WHO pada 30 Agustus 2021 setelah terdeteksi di 39 negara.
Setidaknya 32 kasus varian Mu telah terdeteksi di Inggris.
Pola infeksinya menunjukkan bahwa varian itu dibawa oleh pelancong pada beberapa kesempatan.
Dalam laporan PHE pada bulan Juli, sebagian besar kasus varian Mu yang ditemukan di London terjadi pada mereka yang berusia 20-an.
Beberapa dari mereka yang dites positif Mu telah menerima satu atau dua dosis vaksin Covid.
Sejak saat itu, kasus sporadis terjadi di beberapa wabah yang lebih luas di seluruh dunia.
Di luar Amerika Selatan, kasus telah dilaporkan di Inggris, Eropa, AS, dan Hong Kong.