Meski demikian, mutasi tertentu dapat memengaruhi sifat virus dan memengaruhi seberapa mudah virus itu menyebar, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan ketahanannya terhadap vaksin, obat-obatan, dan tindakan pencegahan lainnya.
Baca Juga: Jangan Sampai Nyesel Baru Tahu, Kenali Gejala Badai Sitokin yang Bisa Berbahaya Bagi Pasien Covid-19
4. Prevalensi sementara masih rendah
Mengutip Euro News, Kamis (2/9/2021), dari pantauan WHO, sementara ini prevalensi varian Mu masih rendah di seluruh dunia.
Sejauh ini, varian Mu tersebut menyebabkan kurang dari 0,1 persen infeksi Covid-19 secara global.
Adapun prevalensi yang berkembang di Kolombia adalah 39 persen dan Ekuador 13 persen.
Seberapa besar ancaman yang ditimbulkan varian ini sangat tidak pasti dan tergantung pada apakah kasus tumbuh secara substansial dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, terutama dengan adanya varian Delta yang menyebar cepat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul4 Fakta Varian Baru Covid-19 Mu yang Disebut Kebal Vaksin