Tidak hanya faktor alat, fenomena Bulan Biru akan tampak terlihat cantik jika cuaca cerah, bebas polusi cahaya, langit bersih, dan juga bebas dari penghalang seperti pohon, rumah tingkat, gedung, gunung, tiang, dan lainnya.
Bulan Biru merupakan Bulan purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali Bulan purnama, atau dikenal dengan Bulan Biru Musiman.
Andi mengatakan, fenomena Bulan Biru Musiman terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali.
Baca Juga: Cahaya Terang Diduga Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Ini Penjelasan dari BPPTKG dan Lapan
Fenomena yang akan terjadi pada Minggu (22/8/2021) pukul 19.01 WIB, termasuk dalam Bulan Biru Musiman.
Fenomena ini sebelumnya pernah terjadi pada 19 Mei 2019 dan 22 Mei 2016, dan akan terjadi lagi pada 20 Agustus 2024 dan 20 Mei 2027.
Mengapa Bulan Biru merupakan fenomena langka?
Bulan Biru Musiman yang terjadi pada malam ini lebih jarang daripada Bulan Biru bulanan.
Fenomena ini biasanya yakni dalam 1.100 tahun antara 1.550 dan 2.650, ada 408 Bulan Biru Musiman dan 456 Bulan Biru Bulanan.
Dengan demikian, baik musiman maupun bulanan, Bulan Biru terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun.