Ia mendapatkan beasiswa ketika masih duduk di sekolah dasar hingga bisa mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa.
Ketika hidup susah, buah menjadi makanan mewah bagi Sulis dan keluarganya.
"Jadi mamahku itu kepengen anaknya bisa makan buah, jadi mamahku itu ke pasar dia datengin ada satu tukang buah itu buah ada yang setengah busuk di beli, jadi sampe rumah itu buah diambil yang masih baik-baik itu buat anaknya," ungkap Sulis.
Sulis sangat menghargai jerih payah orang tuanya ketika masih hidup terbatas.
Menjadi penyanyi bukanlah cita-cita utamanya Sulis, dari kecil ia hanya memiliki hobi menyanyi saja.
Ia percaya jika kesuksesannya selama ini merupakan takdir Allah yang telah diberikan untuk dirinya.
Selama ia tumbuh menjadi wanita dewasa, Sulis hanya mengikuti alur kehidupan yang telah digariskan oleh Sang Pencipta.
Semua ini ia akui karena campur tangan Sang Pencipta.
"Allah tiba-tiba mengangkat aku dari perkampungan, dan Allah membawa aku ke Jakarta Allah mengangkat derajat keluargaku yang tadinya dihina karena tak mampu membeli TV," ungkap Sulis.