"Dulu waktu kecil aku numpang kalau liat TV ya aku pergi ke rumah tetanggaku, itupun kadang boleh masuk, kadang nggak dibolehin masuk," ungkap Sulis.
Keadaan yang sangat terbatas membuat orang tuanya harus berjuang mati-matian untuk memberi makan keluarganya.
Bahkan Sulis dan keluarganya tak memiliki kamar mandi di rumahnya.
Ia dan keluarganya selalu menggunakan kamar mandi umum yang ada di kampungnya.
Meskipun begitu, orang tuanya selalu memperjuangkan pendidikan anak-anaknya.
Biarpun untuk makan susah, namun sekolah tetap nomer 1 bagi Sulis dan saudaranya.
"Ayahku pekerja keras, nomer satu sekolah, sekolah, dan sekolah," ungkap Sulis.
Saat itu, ayahnya berprofesi sebagai supir dan tukang becak.
Untuk itu, saat sekolah dirinya berjuang untuk mendapatkan beasiswa.
Beruntungnya, Sulis saat itu menikmati pendidikan dengan beasiswa.