Follow Us

Begini Cara Kerja Swab Anal, Metode Baru Deteksi Covid-19 di China Lewat Kotoran yang Dianggap Lebih Akurat

Tiur Kartikawati Renata Sari - Sabtu, 30 Januari 2021 | 12:02
Cara kerja swab anal metode baru deteksi covid-19
Tribunnews

Cara kerja swab anal metode baru deteksi covid-19

Melansir Global Times, Sabtu (23/1/2021), Li Tongzeng, Wakil Direktur Divisi Penyakit Menular di Rumah Sakit You'an Beijing, mengatakan, penelitian telah menunjukkan bahwa virus corona bertahan lebih lama di dalam anus atau kotoran dibanding pada sampel yang diambil dari saluran napas bagian atas.

Selain itu, untuk beberapa kasus tanpa gejala, virus diketahui bertahan hidup di tenggorokan pasien hanya selama tiga hingga lima hari, sehingga memungkinkan beberapa tes memberikan hasil negatif palsu (false negative).

Dalam wawancara dengan China Central Television, Li menyebutkan, mengambil sampel dengan metode anal swab dapat meningkatkan akurasi pendeteksian Covid-19 pada kelompok-kelompok prioritas.

Akan tetapi, mengingat metode ini tidak senyaman usap tenggorokan, metode ini hanya akan diterapkan pada individu yang berada di pusat karantina, dan kota-kota tertentu yang diketahui memiliki risiko tinggi penularan.

Baca Juga: Reaksi Jokowi Disuntik Vaksinasi Covid-19 Kedua: Tidak Terasa Sakit

Hanya diberlakukan di beberapa tempat

Metode anal swab test diterapkan sebagai metode pengujian massal, dan hanya digunakan di kota-kota tertentu di China, seperti Beijing dan Qingdao, pada kelompok berisiko tinggi, seperti kedatangan dari luar negeri.

Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong, China Timur, mewajibkan kedatangan internasional untuk melakukan tes swab anal sebelum menyelesaikan periode karantina.

Yangzhou di Provinsi Jiangsu, China Timur, juga mengadopsi metode ini dalam pemantauan rutin status kesehatan, terutama pada pekerja di sektor distribusi rantai dingin (cold chain).

Lu Hongzhou, wakil direktur Pusat Klinik Kesehatan Umum Shanghai, mengatakan, Shanghai menggunakan swab anal sebagai salah satu standar untuk memulangkan pasien Covid-19 dari rumah sakit pada awal 2020, tetapi kemudian mencabut persyaratan tersebut.

Menurut Lu, metode anal swab test lebih stabil dan akurat daripada usap hidung dan tenggorokan.

Dia mengatakan, dibanding swab anal, swab hidung dan tenggorokan lebih mungkin mendapatkan sampel yang tidak dapat digunakan dan hasil yang salah.

Source : kompas

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular