Patut Diketahui! Ada Pembatasan yang Berlaku Untuk Diskon dan Token Listrik Gratis di Tahun 2021, Apa Saja?

GridStar.ID - Subsidi pembayara listrik menjadi salah satu cara pemerintah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.

Pelanggan 450 VA (R1/B1/I1) mendapatkan gratis biaya listrik.

Sedangkan pelanggan R1 900 VA mendapatkan diskon 50 persen.

Baca Juga: Kabar Gembira, Token Listrik Garatis dan Subsidi PLN Januari 2021 Sudah Dibuka, Ini Cara Klaimnya via WhatsApp dan Website Resmi!

Subsidi listrik ini diberikan pemerintah sejak tahun 2020 lalu, dan masih berjalan hingga tahun 2021 ini.

Namun, berbeda dengan tahun 2020 lalu, ada beberapa perubahan pemberian subsidi yang akan dilakukan di tahun 2021.

Seperti yang diketahui, di tahun 2020 lalu, pemberian subsidi ini tidak memiliki batasan waktu dalam sebulan, tetapi di tahun ini akan ada pembatasan penggunaan listrik.

Baca Juga: Penawaran Baru, PLN Sediakan Layanan Premium untuk Pelanggan Semua Golongan

Berikut ini pembatasan yang dimaksud dan perlu diketahui oleh para pelanggan:

1. Pembatasan jam nyala sebanyak 720 jam per bulan untuk pelanggan pascabayar

Dikutip dari Kompas.com, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, 720 jam itu bagi pelanggan golongan rumah tangga 450 VA setara dengan 324 kilowatt per jam (kWh).

Sementara, bagi pelanggan rumah tangga golongan 900 VA tidak mampu, setara dengan 648 kWh.

Jika pelanggan menggunakan listrik di atas angka tersebut maka pelanggan akan dikenakan tarif normal.

Baca Juga: Kabar Gembira, Listrik Gratis Diperpanjang Sampai Akhir Maret 2021, Berikut Cara Mudah Mendaftarnya

2. Untuk pelanggan prabayar RI 900 VA, harus membeli token dahulu

Diskon 50 persen itu sudah termasuk di dalamnya ketika pelanggan membeli token.

"Mereka harus membeli token. Kemudian diskon 50% diberikan ketika pelanggan melakukan transaksi pembelian token," kata Bob.

Sebelumnya pada 2020, pelanggan bisa mendapatkan token gratis sebelum membeli token.

Dengan token tersebut, pelanggan bisa mendapatkan diskon sebesar 50 persen terhadap konsumsi bulanan. (*)