Kemudian, bahwa antibodi atau respon imun itu baru terbentuk 7 - 14 hari setelah disuntik vaksin dosis kedua.
Karena kemanjuran vaksin baru muncul dua minggu setelah suntikan kedua maka, penerima vaskin harus ketat melindungi dirinya dengan protokol 3M ketat agar tidak sakit, paling tidak sampai satu bulan ke depan.
"Hari ini disuntik maka antibodi yang terbentuk itu baru muncul sebulan lagi, karena kemanjuran itu muncul 7-2 minggu setelah suntikan kedua. Itu untuk melindungi dirinya. Sekarang artinya, kalau melindungi dirinya suaya tidak sakit, itu selama sebulan dia harus ketat 3Mnya," ungkap Windhu.
Windhu menerangkan, sampai saat ini belum ada bukti kuat vaksin Covid-19 dapat pencegah penularan.
Sejauh ini, dari uji klinik yang ada dimana diumumkam efikasi vaksin Sinovac yakni 65,3 persen artinya itu mencegah orang yang jika tertular, maka sakitnya tidak parah.
"Belum ada bukti bahwa dia tidak tertular. Jadi artinya orang yang baru divaksinasi mungkin saja kemasukan virus tapi virusnya tidak membuat dia sakit," ungkap Windhu.
Diharapkan, disiplin pada protokol kesehatan 3M sampai herd immunity tercapai atau paling cepat 15 bulan ke depan.
"Herd immunity 1,5 tahun lagi. Penerima vaksin harus ingat untuk melindungi orang lain karena dia masih menulari. Dia sudah terlidungi tapi masih bisa menulari maka begitu tetap 3M. Jadi semua orang yang sudah vaksinasi harus tetap 3M harus 70 persen divaksinasi," kata dia.
"Jadi jangan menggap sudah vaksinasi bisa lepas sembarang 3M," harap Windhu.
(*)