Para peneliti di Brasil, yang juga menjalankan uji coba vaksin Fase III terakhir, mengatakan pada hari Rabu bahwa suntikan Sinovac lebih dari 50% efektif.
Tetapi Brasil menahan hasil penuh atas permintaan perusahaan, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang transparansi uji coba vaksin.
Tidak ada efek samping utama yang terlihat selama percobaan vaksin di Turki, kata peneliti Turki pada hari Kamis (24/12/2020).
Hanya ada 1 orang yang menunjukkan efek samping, namun itu adalah reaksi alergi.
Uji coba vaksin di Turki sendiri telah dimulai pada 14 September 2020 lalu, di mana para peneliti mengatakan ada 1.322 orang telah ambil bagian.
Sinovac adalah pembuat vaksin China pertama yang merilis rincian dari uji klinis tahap akhir, mengikuti hasil positif dari produk saingan yang dikembangkan oleh Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca bulan lalu.
Para peneliti Turki, berbicara bersama Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, mengatakan bahwa 26 dari 29 orang yang terinfeksi selama uji coba diberi plasebo, menambahkan uji coba akan berlanjut hingga 40 orang menjadi terinfeksi.
“Kami sekarang yakin bahwa vaksin itu efektif dan aman (untuk digunakan) pada orang-orang Turki,” kata Koca.
Ia mengatakan Turki akan menggunakan data untuk melisensikan vaksin tersebut.
Baca Juga: Sederet Negara Ini Gratiskan Vaksin Covid-19! Mulai dari Jepang, Arab Saudi, hingga Belgia