GridStar.ID - Pilkada Tahun 2020 digelar di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Digelarnya Pilkada 2020 ini pun masih menuai pro kontra karena alasan kesehatan masyarakat.
Dikhawatirkan Pilkada bakal menciptakan klaster-klaster penularan Covid-19.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Guna Cegah Lonjakan Covid saat Pilkada 2020?
Anggota Komisi II DPR Zulfikar Arse Sadikin mengatakan, sejak awal masa kampanye Pilkada 2020 hingga saat ini belum tercatat adanya klaster baru penularan Covid-19.
Meski demikian, dia mengakui banyak pelanggaran kampanye maupun pelanggaran protokol kesehatan.
"Kami sudah sempat membicarakan ini di Komisi II, seperti yang disampaikan Kemendagri, sampai detik ini kita patut bersyukur kampanye tinggal 15 hari lagi dan pilkada tidak menjadi klaster baru," ujar Zulfikar dalam diskusi daring bertajuk "Evaluasi Kampanye Pilkada 2020" yang digelar Sabtu (21/11).
Baca Juga: Kabar Gembira, Hari Pemungutan Suara Pilkada 2020 Jadi Libur Nasional
"Ini patut kita acungi jempol, karena ini menjawab apa yang menjadi keresahan masyarakat akan kekhawatiran pilkada jadi klaster baru," lanjutnya.
Menurutnya, hal itu didukung sikap tegas penyelenggara dan pengawas pemilu, satgas Covid-19 maupun pemerintah daerah.
Selanjutnya, yang perlu terus ditekankan adalah protokol kesehatan harus dijaga dan ditegakkan hingga seluruh tahapan pilkada selesai.