"Dari TK sering ada pertunjukan, gue ikutan nge-dance, terus ikutan tampil, disuruh nyanyi seneng, " paparnya.
Kebiasaannya ini membuat dirinya terjun ke dunia hiburan dan didapuk menjadi seorang aktor kala itu.
Meski perannya yang banyak adegan berkelahi alias tidak feminin sama sekali, tetapi Dena Rachman justru menganggap adegan tersebut sangat mudah karena seperti tarian.
"Terus gue sinteron, sinetron gue laga juga itu udah SD akhir, disuruh fighting-fighting, mungkin itu salah satu cara mereka (orangtua) juga, sinteron Misteri Gunung merapi, Karmapala."
"Tapi gue ternyata tidak menemukan kesulitan karena gue bisa koreografi, jadi pada dasarnya itu seperti nari, tidak menemukan kesulitan sama sekali," tutup Dena Rachman.(*)