Metode ini disebut-sebut bisa mempersingkat proses produksi hingga sampai 3 bulan.
Berbeda dengan pengembangan vaksin konvensional yang mengambil informasi genetik dari virus dan membudidayakannya dalam sel manusia.
Proses pengembangan calon vaksin BioNTech/Pfizer ini pun hanya memakan waktu 10 bulan, tidak mencapai 1 tahun.
"Jadi tidak ada waktu tunggu. Bayangkan Anda ingin pergi dari satu ujung London ke ujung berikutnya dan ada kemacetan lalu lintas di mana-mana. Anda akan membutuhkan setengah hari. Untuk proyek kami, jalanannya kosong,” ujar dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Ilmuwan Yakin Vaksin Corona Pfizer Akan Mengakhiri Pandemi Covid-19"