Ini mengingat vaksin dirancang memang untuk mengurangi potensi infeksi dan meringankan gejala mereka yang sudah terinfeksi.
Untuk diketahui, sepanjang uji coba tahap 1-3 berlangsung, prosesnya dievaluasi secara berkala oleh badan khusus yang memiliki kewenangan untuk mengakhiri proses uji coba, apabila hasil yang ditunjukkan terlalu membahayakan.
Persetujuan
Jika hasilnya menunjukkan efektivitas dan keamanan penggunaan, data-data yang ada kemudian diserahkan pada badan pemeriksa obat dan makanan untuk ditelaah lebih lanjut dan mendapatkan lisensi atau persetujuan.
Badan Pemeriksa Obat dan Makanan AS (FDA) menyebut vaksin harus melindungi minimal 50 persen orang yang divaksinasi untuk dipertimbangan dan mendapat persetujuan penuh.
Di sana, data akan diperiksa Komite Penasihat yang terdiri dari 15 orang ahli yang sebagian besar merupakan spesialis penyakit menular.
Setelah itu, rekomendasi akan diteruskan ke Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi, kemudian kembali diteruskan pada Komisaris FDA, Stephen Hahn.
"Saya berjanji pada Anda bahwa ketika data tersedia, FDA akan meninjaunya, menggunakan proses ilmiah yang ketat dan penuh pertimbangan," kata dia.
Langkah inilah yang sudah dilakukan oleh perusahaan bidang kesehatan di Amerika Serikat, Pfizer.