“Para pehobi itu tidak mungkin membeli sapi ke pasar atau turun langsung ke petani karena kesibukan pekerjaannya. Untuk itu, mereka cari sapi via online,” kata Teguh.
Teguh memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp dan Facebook untuk memasarkan sapinya. Menurut dia, di media sosial sering terjadi transaksi jual beli tanpa harus melihat sapi secara langsung.
Selain itu, masyarakat tidak perlu berdesak-desakan ke pasar hewan untuk membeli sapi. Pembeli cukup melihat sapi yang akan dibeli melalui ponsel dari rumah.
“Paling ramai berjualan di Facebook karena banyak forum jual beli sapi online seluruh kota di situ,” ungkap Teguh.
Untuk memaksimalkan pemasarannya, Teguh mengunggah video dagangannya ke akun YouTube dan Instagram dengan nama @sapi_pedia.
Khusus akun di YouTube, Teguh mengunggah video satu per satu sapi yang berisi spesifikasi, kualitas, postur, jenis sapi, umur, jenis kelamin, dan harga.
Bila ada pelanggan yang tertarik membeli dan menawar sapinya, cukup mengirim tangkapan layar video ke nomor WhatsApp.
Setelah itu, dia akan mengirimkan lengkap video sapi dari jarak dekat dan jarak jauh yang ditawar pembeli.
Setelah mencapai kesepakatan harga, pembeli wajib mentransfer uang muka sebagai tanda jadi minimal 5 persen. Setibanya di lokasi, pembeli wajib melunasi sisa uang kekurangannya.