Follow Us

Gara-Gara Dialog Sinetronnya, Nama Cinta Laura Langsung Populer Tapi Malah Benci Hal Ini: Aku Bahan Candaan Satu Negara!

Tiur Kartikawati Renata Sari - Senin, 28 September 2020 | 21:00
Gara-Gara Dialog Sinetronnya, Nama Cinta Laura Langsung Populer Tapi Malah Benci Hal Ini: Aku Bahan Candaan Satu Negara!
Kompas.com

Gara-Gara Dialog Sinetronnya, Nama Cinta Laura Langsung Populer Tapi Malah Benci Hal Ini: Aku Bahan Candaan Satu Negara!

GridStar.ID - Artis cantik berprestasi Cinta Laura Kiehl memang memiliki segudang prestasi di dunia hiburan.

Mahasiswa yang meraih gelar sarjananya di Columbia University ini langsung melejit namanya saat kali pertama membintangi sinetron di tahun 2014.

Namun, meski langsung terkenal, Cinta mengungkapkan bahwa dirinya sebenarnya keberatan dengan lelucon orang-orang padanya.

Baca Juga: Ogah Balas Cintanya Lantaran Dekati 3 Wanita Sekaligus, Luna Maya Ngaku Pernah Berkali-kali Ditembak Oleh Aktor Tampan Tajir Selangit yang Kini Sudah Menikah dan Punya Anak

"Sebelum itu aku merasa seperti jadi bahan lelucon dan mungkin orang-orang tidak sadar ya," kata Cinta Laura dikutip dari kanal YouTube Narasi TV, Minggu (27/9/2020).

Memulai karier di usia 12 tahun tidak mudah bagi artis keturunan Jerman ini, apalagi ia berbicara dengan aksen bahasa Inggris.

"Kalau kita pikir-pikir aku yakin banyak orangtua yang pasti tidak mau kalau anak mereka umur 12 tahun, 13 tahun jadi bahan candaan satu negara," ucap Cinta Laura.

Baca Juga: Jebolan The Voice Indonesia Aniaya Ibu Kandungnya hanya Karena Tak Disiapkan Baju, Cinta Laura Angkat Bicara: Itu Kekerasan Terhadap Perempuan

Cinta Laura mengerti mungkin maksud dari beberapa orang yang menjadikannya candaan karena mengagumi atau memang sebuah hiburan.

Namun, ada alasan dengan cara berbicaranya yang berbeda itu.

"Padahal memang orang-orang tidak mau mengerti bahwa aku tumbuh besar di berbagai negara, dan memang tidak dari kecil di Indonesia.

Baca Juga: Cinta Laura Akui Jatuh Cinta pada Barang Pemberian Atta Halilintar Ini

Source : kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest