Pedagang di kota perbatasan China Dandong mengungkapkan, masker itu disimpan di gudang Korut selama satu bulan sebelum dikembalikan.
Kepada Radio Free Asia, dia menuturkan awalnya mereka mendapat pesanan mengirimkan masker berkualitas baik meski harganya sedikit mahal.
"Jadi para pedagang mengirim 15.000 unit KF94, yang kualitasnya sangat baik bahkan di Korsel sekali pun," ucapnya dikutip Daily Express Kamis (17/09).
Namun anehnya, setelah disimpan selama satu bulan, benda itu dikembalikan karena terdapat kecurigaan tidak diproduksi di "Negeri Panda".
Pengusaha yang tidak disebutkan identitasnya itu mengatakan, mereka menyelundupkan barang itu seolah-olah dibuat di China.
Bahkan, mereka tidak menyertakan label untuk memperkuat alibi.
Tapi Pyongyang mengembalikannya karena kualitasnya berbeda dari yang selama ini mereka impor.
"Alasan kami mengirim produk Korsel karena permintaan 'kirim yang berkualitas baik meski sedikit mahal'," keluh pengusaha tersebut.
Karena itu, mereka mencoba mengirim barang dari "Negeri Ginseng" yang harganya bisa ditekan demi memperoleh keuntungan.