Hampir 2 Kali Ditusuk, Syekh Ali Jaber Temui Banyak Kejanggalan dari Sosok Pelaku: Bukan Orang Gila Sembarangan

GridStar.ID - Syekh Ali Jaber mengalami hal tak terduga saat mengisi sebuah acara di Masjid Falahudin yang berada di Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung.

Seseorang tiba-tiba datang menyerangnya saat berada di atas panggung saat ia mengisi sebuah pengajian.

Akibatnya lengan sebelah kanannya terluka karena tusukan dan ia harus dilarikan ke rumah sakit menjalani perawatan karena kejadian tersebut.

Baca Juga: Baju Syekh Ali Jaber Basah karena Kucuran Darah Usai Ditusuk Oknum saat Kajian, sang Pendakwah Ingat Jelas Siapa Pelakunya: Saya Kaget Lihat Orang di Hadapan Saya, Saya Lawan Patah Pisaunya ke dalam Otot

Pendakwah asal Madinah itu hampir dua kali ditusuk oleh pelaku.

Namun beruntung para jemaah langsung menghadang dan berupaya menangkap pelaku.Peristiwa penusukan tersebut terjadi pada Sabtu (13/09) lalu.

Syekh Ali Jaber harus mendapatkan enam jahitan dalam dan empat jahitan luar akiba tusukan tersebut.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Diserang Orang Tak Dikenal Saat Mengisi Dakwah di Masjid, Begini Kondisinya Sekarang

Meski mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan tersebut, ia beruntung masih dberikan keselamatan saat itu.

"Tapi saya tahan. Alhamdulillah masih dijaga oleh Allah," kata Ali Jaber .

Mengenai sosok pelaku yang menyerangnya, Syekh Ali Jaber memiliki kecurigaan dan merasa ada yang janggal.

Baca Juga: Kena Sidak Syekh Ali Jaber, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Dites Sambung Bacaan Al-Quran hingga Hafalan Surat Pendek, Reaksi Spontan Ayah Rafathar: Waduh!

“(Pelaku) bukan orang yang, maaf, gila sembarangan. Pertama, dari segi kekuatan, badannya kurus, kecil. Tidak mungkin jika melihat tubuhnya bisa ada kekuatan sampai separuh pisau menusuk,” kata Ali Jaber.

Beruntung dirinya sempat menegok ke kanan beberaa detik sebelum ditusuk.

“Mungkin jika saya masih fokus dengan jemaah di sebelah kiri, mungkin sangat mudah dia menusuk bagian dada atau di leher. Karena dia tangan di atas, bukan menusuk ke perut,” kata Ali Jaber. (*)