Jadi kalau kita lihat di data ini adalah gambar di mana tingkat kematian di Jakarta, meskipun tingkatnya rendah tapi absolutnya terus meningkat.
Ini saya tunjukkan di data ini jumlah atau tingkat kematiannya sejak pertengahan Agustus sampai dengan September menunjukkan tren yang meningkat. Ini adalah kondisi yang sangat tidak menggembirakan, angka pemakaman yang menggunakan protap Covid juga meningkat.
Artinya ini adalah data pemakaman tiap hari di Jakarta. Bila dilihat di grafik ini, saya akan menunjukkan, kita perhatikan di sini, angka kematian sempat meningkat lalu kita melakukan pengetatan dengan PSBB.
Alhamdulillah turun dan itu menurun terus sampai awal atau pertengahan Agustus. Sesudah pertengahan Agustus, terjadi peningkatan terus-menerus. Di sebelah kita menyaksikan angkanya makin hari makin tinggi.
Jadi bila diperhatikan di awal kita menyaksikan angka kematian tinggi, lalu turun, lalu datar dalam dua minggu terakhir ini angka kematian meningkat kembali. Persentase memang turun, tapi secara nominal angka kematiannya meningkat terus setiap hari.
Ini yang harus kita perhatikan dan saya harus garis bawahi ini bukan angka statistik, setiap kematian satu orang adalah kematian saudara kita, dan itu terlalu banyak. Pada setiap kematian ada keluarga, ada teman-teman yang ditinggalkan lebih cepat.
Dan setiap satu angka kematian sesungguhnya adalah satu orang yang disayangi yang dibutuhkan kehadirannya bagi banyak orang yang lain. Karena itu setiap satu kematian bukan angka statistik saja, ini adalah nyawa saudara kita yang harus selalu kita usahakan untuk diselamatkan.
Angka kedua yang ingin saya ingin berikan adalah kasus aktif. Kasus aktif adalah orang-orang yang positif Covid-19 yang masih menjalani isolasi dan perawatan dan belum dinyatakan sembuh.
Jadi di dalam penanganan Covid ini ada kasus baru yang masuk dalam sistem penanganan kita. Lalu di akhir penanganan ada dua, satu meninggal, satu sembuh, yang mereka masih di dalam sudah ditemukan positif tapi belum sembuh, masih dalam isolasi, inilah kasus aktif.