Saat berada jalan arteri, tepat di RS Bayu Asih di samping SMP 7, ia melihat seorang pria yang duduk di pagar tembok untuk istirahat.
Di depan pria itu terdapat tumpukan keripik bawang.
Melihat hal tersebut Dedi pun memberhentikan kendaraannya.
"Saya sudah maju jauh, mundur lagi karena melihat pria itu dan ingin membeli dagangannya," kata Dedi.
Kepada Dedi, ia menyampaikan bahwa dagangannya itu sudah seharian tidak laku.
Dedi akhirnya membeli semua keripik yang dijual pria tersebut, dan mengantarkannya pulang ke rumahnya yang masih ada di Purwakarta.
Selama perjalanan, Agustinus menceritakan latar belakang dirinya dan keluarga.
"Di perjalanan ia bercerita bahwa ia dulunya pegawai bank. Ia memiliki penyakit jantung hingga harus sampai dipasang ring. Sementara istrinya struk dan kedua anaknya cacat.
Satu tak bisa jalan dan ngomong dan satu lagi tak bisa jalan," kata Dedi.