GridStar.ID - Nor Diana, seorang perempuan yang memiliki karier yang luar biasa dalam dunia gulat.
Karena prestasinya di olahraga ini perempuan tersebut dijuluki sebagai Phoenix.
Nor Diana merupakan orang Malaysia berusia 20 tahun.
Memiliki tinggi lima kaki atau sekitar 152 cm, perempuan ini tak ragu untuk memilih jalan sebagai pegulat profesional.
Menariknya lagi, ia merupakan seorang pegulat pertama di dunia yang menggunakan hijab.
Ia sempat bertanding di Wretlecon - kejuaraan gulat terbesar di Malaysia - pada musim panas 2019.
Di pertarungan tersebut a berhadapan dengan empat lawan pria untuk bisa menjadi juara di negaranya.
Tak mudah untuk bisa menang pada malam itu.
"Di akhir pertandingan saya berbaring di ring yang dikalahkan," ungkapnya.
"Tetapi kemudian (lawanku) Shakuat mengangkatku (ke atas) untuk menyematkan satu lawan yang lain, saya kemudian menyadari bahwa saya akan menang," jelasnya.
Ia pun menggunakan nama samaran untuk menutupi identitas aslinya.
Saat ia mengangkat sabuk sebagai juara Wrestlecon perempuan pertama dari Malaysia Pro Wrestling, seekor burung phonix emas seakan menggambarkan dirinya.
Jilbabnya yang berwarna merah begitu cocok dengan kostumnya, dan semua kesulitan yang dialaminya terasa menjadi sangat berharga.
“Mereka melihat sesuatu dalam diri saya. Tidak mudah menjadi juara karena setelah itu semua orang punya target pada Anda. Aku menangis, fansku bersorak untukku… oh man, itu sangat menakjubkan. Selama waktu itu, semua perjuangan saya lenyap. ” ungkap Diana.
Menjadi pegulat yang menggunakan hijab di negara yang masih cukup konservatif mejadi salah satu hal yang berat baginya.
Banyak pertentangan yang dihadapinya untuk memilih jalan ini.
Ia memulai kariernya sebagai pegulat saat ia menginjak usia 15 tahun.
Meski memiliki tubuh yang relatif kecil, ia tak mau menyerah begitu saja.
Diana memiliki keyakinan jika orang lain bisa maka dirinya pun bisa melakukannya.
Ketika saya mulai gulat, saya sangat gugup karena saya memiliki tubuh yang kecil, tetapi kemudian saya melihat [pegulat Amerika] Sasha Banks , [yang] sangat agresif dan menyenangkan untuk ditonton. Saya berpikir, 'Jika dia bisa melakukannya maka saya juga bisa' " ungkap Diana.
Diana merupakan orang yang tekun selama menjalani pelatihannya.
Ia tak pernah melewatkan setiap pelatihan yang dilakukan.
Diana sempat menyembunyikan identitasnya saat melakukan pertandingan di depan umum selama 3 tahun pertamanya.
Ia bahkan menggunakan topeng lucha tradisional untuk menutupi wajahnya karena takut tanggapan orang di sekitarnya jika ia mengikuti olahraga ini.
Namun di bulan Desembar 2018, topeng yang selama ini dikenakan untuk menutupi identitas aslinya terbuka.
Ketakutan akan penilaian orang disekitarnya selama ini pun sempat menghantuinya.
Tetapi apa yang ia bayangkan itu rupanya tak terjadi.
“Tapi ketika pertunjukan selesai dan saya bertemu dengan para penggemar, mereka selalu mengatakan hal-hal hebat kepada saya dan itu memotivasi saya untuk bekerja keras. Saya mendapat banyak pesan dari [orang] yang mengatakan bahwa saya menginspirasi mereka, yang luar biasa karena saya tidak pernah berpikir sebagai pegulat saya bisa membuat perubahan, atau memberi pengaruh pada kehidupan orang. ” jelasnya.
Meski kedoknya selama ini terbogkar, namun sambutan baik dan dorongan terus diberikan para penggemar.
Bahkan setelah ia menjadi juara di tahun 2019, ia memiliki fans yang lebih besar lagi.
Diana memulai debutnya di dunia internasional di London pada awal 2020.
Selain sebagai seorang pegulat profesional, Diana juga bekerja sebagai pegawai rumah sakit.
Ia berharap ada banyak perempuan yang mau bergabung sepertinya sebagai seorang pegulat.
"Saya pikir ada banyak perempuan yang ingin bergabung dengan gulat profesional, tetapi cenderung tidak karena, seperti saya, mereka sangat pemalu. Kami perlu menunjukkan lebih banyak tentang apa yang perempuan dapat lakukan, karena tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam gulat - kami semua hanya pegulat. ” (*)