Pihak keluarga tak menghalangi hubungan mereka, meskipun Tegar bekerja sebagai kuli panggul di kawasan pasar 16 Ilir Palembang.
"Keponakan saya ini juga jualan minuman ringan di Pasar 16 Ilir bersama ibunya. Semenjak Covid-19, M membantu ibunya karena sekolah masih libur," ujarnya.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan Tegar (18) dan M (17) dalam kondisi tewas, pada Minggu (23/8) sekitar pukul 23.35 WIB, di kawasan Dermaga 10 tempat keduanya melompat.
Kepala Basarnas Sumatera Selatan Hery Marantika mengatakan, mereka sebelumnya menemukan jenazah Tegar yang sudah mengapung ke atas Sungai Musi.
Beberapa menit kemudian, tim gabungan juga melihat tubuh M.
"Kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dan jenazahnya kami serahkan langsung ke pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Herry lewat pesan singkat.
Muhammad David (37), paman korban mengatakan, saat evakuasi berlangsung, kondisi tangan M maupun Tegar terlihat saling merangkul.
"Kemungkinan mereka saling berpelukan saat terjatuh ke sungai. Tangan keponakan saya juga terlihat masih kondisi merangkul saat dievakuasi," kata David di kediaman rumah duka.
David menjelaskan, keluarga tak memiliki firasat apa pun sebelum M dan Tegar dikabarkan hilang di Sungai Musi.