Namun, virus tidak menunjukkan dampak yang lebih mematikan ataupun meningkatkan keseriusan gejala.
Sementara, Pusat Genom Filipina juga menyebut bahwa belum ada bukti pasti yang menunjukkan pembawa (carrier) G614 lebih mudah ditulari dibandingkan D614.
"Dan mutasi tersebut tampaknya tidak memengaruhi hasil klinis secara substansial juga," kata mereka.
Penelitian lebih lanjut
Meski demikian, Pusat Genom Filipina menilai, pemantauan terus menerus terhadap mutasi-mutasi yang terjadi pada SARS-CoV-2 tetap harus dilakukan.
"Melihat ditemukannya G614 ini, penelitian terus menerus perlu dilakukan untuk memahami evolusi SARS-CoV-2, sehingga dapat dilakukan langkah pengendalian, diagnostik, dan strategi terapeutik yang tepat," kata pihak Pusat Genom Filipina.
Sementara, di Malaysia, Dr Nooh mengatakan, tes lanjutan akan dilakukan pada kasus-kasus lainnnya, termasuk kasus indeks dari kedua klaster dimana mutasi ditemukan.
Sejauh ini, ia menyebut bahwa tindakan yang cepat dari otoritas kesehatan publik Malaysia telah mengontrol penyebaran virus dari klaster-klaster terdampak.
Baca Juga: China Sebut Indonesia Bakal Diprioritaskan Dapatkan Vaksin Covid-19
Meski demikian, temuan ini dapat membuat penelitian vaksin yang saat ini tengah dilakukan menjadi tidak lengkap atau tidak efektif terhadap strain virus corona baru. (*)