Follow Us

Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah Usai Diizinkan Tatap Muka untuk Zona Kuning dan Hijau, FSGI: Jangan Korbankan Guru dan Siswa!

Tiur Kartikawati Renata Sari - Sabtu, 15 Agustus 2020 | 07:00
(Ilustrasi) Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah Usai Diizinkan Tatap Muka untuk Zona Kuning dan Hijau, FSGI: Jangan Korbankan Guru dan Siswa!
Kompas.com

(Ilustrasi) Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah Usai Diizinkan Tatap Muka untuk Zona Kuning dan Hijau, FSGI: Jangan Korbankan Guru dan Siswa!

GridStar.ID - Kini penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah dilaporkan sejumlah wilayah.

Beberapa waktu lalu, pemerintah mulai memberikan izin untuk pembelajaran tatap muka di sekolah di wilayah zona hijau dan kuning.

Namun, ada 9 klaster covid-19 baru yang dilaporkan terjadi di sekolah.

Baca Juga: Berani Kritik IDI Soal Covid-19, Jerinx SID Jalani Rapid Test Usai Dicokok Polisi, Nora Alexandra Tak Sangka Lihat Hasilnya Padahal Suaminya Ogah Pakai Masker di Kerumunan

Melansir dari Kompas.com, 9 klaster ini yakni di Tulungagung, Lumajang, Kalimantan Barat, Tegal, Cilegon, Sumedang, Pati, Balikpapan, dan Rembang. Sebelumnya, Senin (10/8/2020), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) merilis data siswa dan guru positif Covid-19, baik di lingkungan sekolah maupun pesantren.

Berdasarkan data tersebut, tercatat 54 guru dan 138 siswa di sejumlah sekolah dan pondok pesantren terkonfirmasi positif virus corona.

FSGI menilai diperbolehkannya pembelajaran tatap muka di sekolah di zona hijau dan kuning sangat mengancam kesehatan dan keselamatan warga sekolah beserta keluarga masing-masing.

Baca Juga: Ini Reaksi yang Terjadi pada Tubuh 21 Relawan Usai Disuntik Calon Vaksin Covid-19

"Terbukti sampai hari ini bermunculan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19 di sekolah. Terbaru di Balikpapan, Pontianak, dan Rembang, yang mengorbankan guru termasuk siswa," kata Wakil Sekjen FSGI Satriwan Halim dalam keterangan tertulis, Kamis (13/8/2020).

Satriwan memperkirakan penyebaran Covid-19 di antara siswa, guru, dan warga sekolah lainnya masih berpotensi terus bermunculan.

Terlebih, ia mencontohkan, ketika warga sekolah pergi dan pulang menggunakan transportasi umum yang belum tentu terjamin kebersihannya.

Source : kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest