Sri Mulyani mengungkap bagaimana cerdasnya Jokowi kala itu mengolah krisis menjadi berkah bagi dirinya.
Melansir dari Kompas.com, pada tahun tersebut pertumbuhan ekonomi Indonesia merosot tajam hingga minus 13,7 persen.
Hal tersebut berimbas pada nilai tukar rupiah ke dollar yang melonjak.
Awalnya dari Rp 2.350 per dollar AS meroket mencapai Rp 16.000 per dollar AS.
"Banyak perusahaan dan bank besar kecil mengalami kebangkrutan," sambung Sri Mulyani.
Namun di tengah krisis yang dialami seantero nusantara saat itu, Sri Mulyani menyebut bahwa Jokowi salah satu pengusaha yang malah bisa meraup untung banyak dari bisnisnya.
Pertemuan pertama antaran Sri Mulyani dan Jokowi tersebut terjadi saat dirinya diundang ke Solo sebagai salah satu ekonom dari UI.
Undangan tersebut lantaran ia diminta untuk menjelaskan mengapa krisis dapat terjadi dan bagaimana menyelamatkan Indonesia di masa depan.
"Pengundang dan sponsor seminar tersebut adalah Pak Jokowi seorang pengusaha eksportir furnitur yang justru mendapatkan berkah luar biasa dalam kondisi krisis tersebut, karena penerimaan ekspor dalam US dollar melonjak lebih dari enam kali lipat," ujarnya.