GridStar.ID - Joe Biden mengumumkan calon wakil presiden yang akan jadi lawan calon presiden petahana Donald Trump.
Melalui unggahannya di Twitter pda Selasa (11/08) Biden mengumumkan calon wakil presiden yang akan mendampinginya adalah seorang perempuan bernama Kamala Haris.
Melalui unggahannya, Bidden mengaku merasa terhormat bisa memilih Kamala sebagai calon wakil presidennya.
“Saya memiliki kehormatan besar untuk mengumumkan bahwa saya telah memilih Kamala Harris sebagai cawapres. Kamala adalah pejuang yang tak kenal takut bertarung untuk kepentingan rakyat kecil dan salah satu pelayan rakyat terbaik,” tulis Biden.
Seperti yang diketahui pemilihan Presiden Amerika Serikat kali ini akan digelar pada 3 November mendatang.
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini profil dari Kamala Harris.
Keturunan Indian-Afro-Amerika
Melansir Britannica, Rabu (12/08), Kamala Harris lahir dengan nama lengkap Kamala Devi Harris pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California, AS.
Dia adalah seorang politisi perempuan dari Partai Demokrat yang terpilih sebagai anggota Senat AS, mewakili California pada 2016.
Dia adalah keturunan Indian-Amerika pertama yang menduduki posisi ini, sekaligus menjadi perempuan Afro-Amerika kedua yang menjadi anggota Senat.
Sebelumnya, Harris menjabat sebagai Jaksa Agung negara bagian California, pada 2011-2017.
Ayah Harris adalah seorang pria Jamaika yang mengajar di Stanford University, sementara ibunya adalah seorang peneliti kanker dan merupakan putri dari seorang diplomat Indian.
Adik perempuan Harris, Maya, berkarir sebagai advokat kebijakan publik.
Harris mendapat gelar sarjana muda (B.A) di bidang ilmu politik dan ekonomi dari Howard University pada 1986.
Dia kemudian meneruskan studinya, dan mendapat gelar sarjana hukum dari Hastings College pada 1989.
Menjadi jaksa penuntut
Harris kemudian bekerja sebagai wakil jaksa wilayah (1990-1998) di Oakland.
Ia mendapatkan reputasi sebagai jaksa yang tangguh saat menjadi penuntut kasus kekerasan geng, perdagangan narkoba, dan pelecehan seksual.
Dia kemudian naik pangkat, dan menjadi jaksa wilayah pada tahun 2004.
Pada tahun 2010, Harris terpilih sebagai Jaksa Agung California, menjadikannya wanita pertama dan keturunan Afro-Amerika pertama yang memegang jabatan itu.
Sebagai Jaksa Agung, Harris memiliki keberanian untuk menunjukkan kebebasannya dari tekanan politik.
Misalnya, mengabaikan tekanan administrasi dari Presiden AS saat itu Barack Obama yang memintanya untuk menyelesaikan gugatan nasional terhadap pemberi pinjaman hipotek karena praktik yang tidak adil.
Karier politik
Harris mengumumkan pencalonannya sebagai anggota Senat AS pada 2015.
Ia mencalonkan diri melalui Partai Demokrat. Ia dipandang sebagai bintang yang sedang naik daun dalam tubuh Partai Demokrat.
Dalam kampanyenya, Harris menyerukan reformasi imigrasi dan peradilan pidana, kenaikan upah minimum, dan perlindungan hak reproduksi perempuan.
Ia pun memenangkan pemilu 2016 menjadi anggota Senat AS. Setelah menjabat, pada Januari 2017, Harris mulai bertugas di Komite Seleksi Intelijen dan Komite Kehakiman.
Dia menjadi terkenal karena gaya berbicaranya saat rapat dengar pendapat, yang menyerupai gaya bicara jaksa penuntut saat menanyai saksi selama persidangan.
Gaya bicara Harris tersebut terkadang menuai kritik dan sesekali interupsi, terutama dari senator asal Partai Republik.
Pada Juni 2017, dia menjadi perhatian publik karena pertanyaannya kepada Jaksa Agung AS Jeff Sessions, yang bersaksi di depan komite intelijen tentang dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.
Harris sebelumnya telah meminta Sessions untuk mengundurkan diri.
Pada Januari 2019, memoar Harris, The Truths We Hold: An American Journey, diterbitkan.
Tidak lama kemudian, Harris mengumumkan sedang mencari dukungan untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat tahun 2020.
Sejak awal, Harris dipandang sebagai salah satu kandidat terkemuka.
Namun, pada Desember 2019, dia keluar dari persaingan untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
Pada Agustus 2020, Joe Biden yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrat resmi memilih Harris sebagai calon wakil presidennya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulMengenal Kamala Harris, Cawapres yang Akan Dampingi Joe Biden Lawan Donald Trump