Dia menjadi terkenal karena gaya berbicaranya saat rapat dengar pendapat, yang menyerupai gaya bicara jaksa penuntut saat menanyai saksi selama persidangan.
Gaya bicara Harris tersebut terkadang menuai kritik dan sesekali interupsi, terutama dari senator asal Partai Republik.
Pada Juni 2017, dia menjadi perhatian publik karena pertanyaannya kepada Jaksa Agung AS Jeff Sessions, yang bersaksi di depan komite intelijen tentang dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.
Harris sebelumnya telah meminta Sessions untuk mengundurkan diri.
Pada Januari 2019, memoar Harris, The Truths We Hold: An American Journey, diterbitkan.
Tidak lama kemudian, Harris mengumumkan sedang mencari dukungan untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat tahun 2020.
Sejak awal, Harris dipandang sebagai salah satu kandidat terkemuka.
Namun, pada Desember 2019, dia keluar dari persaingan untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
Pada Agustus 2020, Joe Biden yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrat resmi memilih Harris sebagai calon wakil presidennya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulMengenal Kamala Harris, Cawapres yang Akan Dampingi Joe Biden Lawan Donald Trump