Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sempat Berada di Zona Merah Pekat, Wali Kota Risma Klaim Surabaya Kini Ada di Zona Hijau dari Covid-19, Ini Fakta yang Memperkuat Pendapatnya

Hinggar - Minggu, 02 Agustus 2020 | 18:30
Risma membahas cara mengurangi tingkat kematian pasien Covid-19 di Surabaya.
KOMPAS.com/GHINAN SALMAN

Risma membahas cara mengurangi tingkat kematian pasien Covid-19 di Surabaya.

GridStar.ID - Kota Surabaya sempat berada di zona merah pekat karena banyak ditemukan kasus positif Covid-19.

Bahkan angka positif Covid-19 ini disebut lebih besar dibandungkan Jakarta.

Namun ini tak berlangsung lama, karena Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim Kota Surabaya kini berstatus zona hijau.

Baca Juga: Niat Hati Minta Pertolongan Tukang Pijat untuk Sembuhkan Perut Istrinya, Pria di Surabaya Kaget Setengah Mati Pergoki Hal Ini Usai Curiga Dengar Suara Rintihan dari dalam Kamar

Ia mengatakan demikian karena angka penularan virus corona (covid-19) di kota yang dipimpinnya, mengalami tren penurunan. Jumlah orang sembuh juga terus meningkat.

Itu artinya, kondisi Kota Surabaya jauh lebih baik dari sebelumnya.

Jika melihat data kasus virus corona di laman infocovid-19.jatimprov.go.id hari ini, Minggu (02/08), kenaikan jumlah pasien sembuh lebih besar dibandingkan kenaikan kasus positif covid-19.

Baca Juga: Aksi Tri Rismaharini Sujud di Kaki Dokter Dianggap Terlalu Drama, Wali Kota Surabaya Beri Jawaban yang Buat Bungkam: Saya Jendral Perang...

Berikut rangkuman fakta selengkapnya tentang klaim Risma:

1. Pasien sembuh naik lebih banyak

Melansir infocovid-19.jatimprov.go.id, kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya hari ini bertambah 65 orang.Sedangkan pasien sembuh virus corona di Kota Surabaya hari ini bertambah 137 orang.

Sehingga total kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya kini menjadi 8756, sedangkan total pasien sembuh mencapai 5381.

Baca Juga: Surabaya Disebut Bakal Jadi Seperti Wuhan, Wali Kota Tri Rismaharini Justru Beri Tanggapan Tak Terduga: Saya Nggak Ngurus Itu

Dari 8756 kasus tersebut, 2599 pasien COVID-19 masih menjalani perawatan.

Pasien meninggal di Kota Surabaya hari ini juga bertambah 5 orang, sehingga totalnya 776 pasien dinyatakan meninggal dunia karena COVID-19.

Sedangkan untuk pasien Suspect COVID-19 jumlahnya 2219 orang.

Berikut data lengkap kasus virus corona atau COVID-19 di Kota Surabaya hari ini, Minggu 2 Agustus 2020.

Baca Juga: Rumah Sakit Kelimpungan Hadapi Zona Hitam, Pemerintah Berencana Pindahkan Pasien Covid-19 yang Ada di Surabaya ke Pulau Terpencil Ini

2. Tren penularan covid-19 menurun

Sebelumnya, Risma mengklaim tren penularan Covid-19 menurun dan angka kesembuhan di Surabaya kian meningkat.

Kota Surabaya, disebutnya sudah menjadi zona hijau.

"Kondisi Surabaya sudah hijau, artinya penularannya kita sudah rendah, lalu yang sembuh sudah banyak,” kata Risma saat menggelar video conference bersama pedagang dan perwakilan masyarakat Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu (01/08).

Risma mengatakan, saat ini kondisi Surabaya disebut sudah lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga: Digebrak Jokowi Sindir Kinerja Menteri, Menkes Terawan Mendadak Kunjungi Kota Surabaya Tinjau Penanganan Covid-19, Langsung Sidak Pasar Bersama Tri Rismaharini

Dia mengaku hal itu berdasarkan data dari Kemenkes.

Di mana wilayah Surabaya tingkat penularannya sudah menurun dengan kesembuhan yang kian meningkat.

Dalam komunikasi tersebut, Risma memang membahas penurunan penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan, khususnya kawasan Gunung Anyar.

Baca Juga: Ungkap Biang Kerok Penularan, Risma Beberkan 90 Persen Kenaikan Kasus Covid-19 Berasal dari Perumahan Mewah, Wali Kota Surabaya: Kampung Itu Turun

3. Jalan Rungkut Menanggal sudah dibuka

Dia mengungkapkan, terkait dengan pemblokiran lokal yang dilakukan di Jalan Rungkut Menanggal.

Jalan tersebut kini sudah dibuka untuk akses ke luar kota.

Dia menyebut hal itu agar warga yang memiliki usaha dapat kembali aktif dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

Namun Risma meminta warga di sana untuk lebih disiplin protokol kesehatan.

Kemudian, Risma juga mengaku bakal mengembangkan protokol kesehatan yang sudah ada di berbagai sektor.

Baca Juga: Dicecar Kesalahannya oleh Banyak Pihak, Risma Akhirnya Beberkan 90 Persen Kasus Covid-19 Baru Ternyata Termasuk Pasien Crazy Rich Surbaya yang Bepergian ke Luar Negeri: Rata-Rata Menengah ke Atas

4. Optimalkan peran kampung tangguh

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat menggelar video conference dengan warga Gunung Anyar, Sabtu (01/08). (Pemkot Surabaya)

Lebih lanjut dalam komunikasi virtual itu, Risma meminta agar warga mengoptimalkan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo untuk menekan angka penyebaran.

Risma juga berpesan, camat serta jajaran di kecamatan untuk terus melakukan pendampingan dan pemantauan.

Selain itu, harus saling mengingatkan satu sama lain. Risma juga berpesan agar masyarakat lebih disiplin terhadap protokol kesehatan.

“Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dijaga jaraknya kalau ada pembeli yang tidak menggunakan masker, boleh tidak dilayani,” paparnya.

Baca Juga: Risma Bersujud Sembari Menangis di Hadapan Dokter hingga sang Wali Kota Surabaya Ini Memohon Agar Tidak Disalahkan, Ada Apa?

5. Tren kasus COVID-19 di Gunung Anyar menurun

Sementara itu, Camat Gunung Anyar, Maria Agustin mengungkapkan, di wilayahnya saat ini tren kasus memang mengalami penurunan.

Terbukti jumlah kasusnya tidak sebesar sebelumnya.

Menurut dia, salah satunya warga saat ini sudah jauh lebih sadar terkait protokol kesehatan. Meski begitu, usaha yang dijalankan terus bakal ditingkatkan.

"Kampung Tangguhnya juga berjalan, yang utama memang kesadaran warga," terang dia saat dikonfirmasi terpisah.

Baca Juga: Bersujud Seraya Menangis di Kaki Seorang Dokter, Tri Rismaharini Ngemis Maaf Soal Rumah Sakit Overload Pasien Covid-19, Wali Kota Surabaya: Faktanya Memang Banyak!

Risma Siapkan Program Senam Pernapasan untuk Pasien Covid-19

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggandeng ahli penyakit paru untuk memberikan treatment senam pernapasan bagi pasien Covid-19.

Hal itu dilakukan agar nantinya pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, fungsi pernapasan atau paru-parunya kembali optimal.

"Sehingga mereka bisa melakukan senam supaya paru-parunya bisa maksimal fungsinya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (21/07).

Baca Juga: Tangis Wali Kota Surabaya Pecah Hingga Bersujud di Hadapan Para Dokter saat Lakukan Rapat, Tri Rismaharini: Tolong Kami Jangan Disalahkan Terus

Risma mengatakan, sebelumnya Pemkot sempat mendapat informasi dari para ahli tentang seseorang yang sembuh dari Covid-19, berpotensi memiliki masalah di organ paru-paru.

Sebagai tindak lanjut dari hal itu, Pemkot menggandeng ahli paru untuk memberikan treatment lanjutan, di antaranya senam pernapasan.

Lokasi untuk tempat khusus senam itu tengah dipersiapkan Pemkot Surabaya.

Baca Juga: Sosok Ini Sindir Halus Wali Kota Surabaya Soal Penanganan Kasus Covid-19 di Jawa Timur: Kalau Bu Risma hanya Menghimbau dan Bengak-bengok Saja Pasti Dikesampingkan...

Risma mengatakan, rencananya lokasi yang dipilih nanti berupa tempat yang lapang, luas dengan udara yang segar.

Selain itu, lokasinya nanti juga akan jauh dari pemukiman padat penduduk.

"Kami segera mungkin menyiapkan tempat untuk mereka bisa lakukan senam pernafasan, ini disupport oleh para ahli penyakit paru di Surabaya," ujar Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulRisma Klaim Surabaya Zona Hijau, Simak Fakta yang Mendukung Pernyataannya Itu

Source : tribunnews

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x