GridStar.ID - Wabah virus covid-19 di Indonesia masih terus meningkat.
Di tengah angka kasus yang terus bertambah, pernyataan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menuai pro dan kontra.
Pasalnya, Tito menyebutkan jika penanganan jenazah yang terbaik adalah dengan cara dibakar.
"Yang terbaik, mohon maaf saya Muslim ini, secara teori yang terbaik ya dibakar, karena virusnya akan mati juga," ujar Tito sebagaimana dilansir dari tayangan webinar dari Puspen Kemendagri, Kamis (23/07).
Lantas apakah benar virus akan mati jika jenazah pasien Covid-19 dibakar? Epidemiolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman menampik hal tersebut.
"Studi di (jurnal) Lancet dan juga pernyataan dari WHO menyatakan bahwa isu kremasi lebih aman dibanding dikubur adalah mitos," ujarnya, pada Jumat (24/07). Lanjutnya, itu juga terjadi di berbagai pandemi sebelumnya.
Jenazah pasien dibakar atau dikremasi, imbuhnya tergantung dari aturan yang dibuat masing-masing negara.
Dia menyebutkan seperti Sri Lanka dan China, mereka memaksakan pada warganya untuk melakukan hal tersebut.
"Ebola yang lebih infeksius dan mudah menular lewat jenazah saja tidak ada keharusan untuk dikremasi," tambahnya.