"Tiga hari mereka merencanakan ini, artinya di sini ada tindakan pidana yang direncanakan,
Kita merencanakan kejahatan, kan orang luar biasa, yang harusnya dia ada di rumah itu kenapa nggak ada,
Ini orang (Angel Lelga) minta tolong, terus saya datang menolong, lalu saya dituduhkan tindakan-tindakan asusila, ini luar biasa kejinya lho," ungkap Fiki Alman.
Melihat perjalanan hidup Vicky Prasetyo sebagai seorang yang beberapa kali terseret hukum, Fiki Alman tak ingin memaafkannya begitu saja dan menganggap jalur hukum adalah sesuatu yang pantas diterima oleh Vicky.
"Apa masih pantas orang begini? Ya sudah saya maafkan, kan nggak bisa, track record dia residivis berapa kali masuk penjara, berapa kali melakukan pelanggaran hukum pidana, belum lagi perdatanya, saya nggak mau bahas di sini," lanjutnya.
Sebagai seorang rekan, Fiki Alman merasa kedatangannya di rumah Angel Lelga bukanlah hal yang keliru.
"Saya ditelpon suruh datang ada orang minta tolong,
analoginya begini jam 3 subuh, saya kan tinggal di rumah sendiri, jam 3 subuh saya tidak bisa napas dan telepon ambulan, ambulan ini kan orang lain, saya butuh pertolongan ambulan, lalu saya menyalahkannya kan nggak mungkin,
Orang mau nolong, yang dipertanyakan kan bukan saya, saya hanya ingin menolong orang yang ingin ditolong. Harusnya dia berterima kasih sama saya, terima kasih sudah menolong," ungkap Fiki.